Jakarta, Gesuri.id – Ketua Komisi IV DPR RI Sudin menyayangkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang terkesan ogah menerima masukan dari para anggota Komisi IV DPR RI
Sebab ada beberapa kegiatan yang jelas-jelas sudah ditolak, namun tetap jalan. Di satu sisi, Kementan miskin inovasi dalam mendorong produksi pangan nasional.
Bahkan Sudin menyindir kiprah Litbang Kementan yang gagal menghasilkan bibit sapi dan kedelai berkualitas.
Baca: Sudin Tegaskan Penggunaan Kartu Tani Ditunda Sementara
“Kemarin saya sudah peringatkan Litbang jangan cuma urusi benih cabe, benih-benih yang nggak jelas cuma Rp 2-3 miliar. Pikirkan bagaimana bisa mengembangkan kedelai, bagaimana bisa tingkatkan produksi sapi. Saya ingatkan, fokus presiden adalah kedelai, daging sapi, gula. Itu tugas anda untuk kembangkan,” tegas Sudin.
Disisi lain Sudin menyoroti pemangkasan anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) sebesar Rp 6,3 triliun pada 2021.
Pemangkasan anggaran ini menunjukkan Mentan Syahrul Yasin Limpo dan jajarannya tak sepenuhnya bertekad mengamankan ketersediaan pangan dalam negeri.
Sudin menilai karena di saat pandemi, hampir semua negara menahan pangannya. Sementara Indonesia butuh effort untuk meningkatkan produksi pangan.
Sudin menduga, pemangkasan anggaran ini karena persoalan data di Kementan. Dia pun meminta Syahrul tidak melakukan kebohongan data terkait pemenuhan pangan dalam negeri. Kalau pagu anggaran Rp 21 triliun, penghasilan 5.000 ton. Kalau 15 triliun, produksinya 3.500 ton.
“Terang-terangan saja. Kalau duitnya tidak cukup, turunkan,” tegas politisi senior PDI Perjuangan ini.
Baca: Sudin Pertanyakan Manfaat Program Peremajaan Sawit
Sudin menilai, komunikasi yang dibangun Kementan dengan lembaga lain seperti Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kurang baik. Kementan dinilai gagal menjelaskan ke lembaga terkait, bahwa pemotongan anggaran ini bisa memicu kerawanan pangan.
“Saya berharap hati Menteri Keuangan terbuka. Bila memang kita akan terjadi kerawanan pangan, kembalikan anggaran tersebut ke Kementan,” harapnya.
Sudin menegaskan, sektor pertanian selama ini berperan penting terhadap pertumbuhan perekonomian Nasional. Namun kendati anggaran yang digelontorkan sangat besar, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah kurang menyentuh dan mengakselerasi kinerja sektor pertanian.