Jakarta, Gesuri.id - Kader PDI Perjuangan Sultra, Sulaeha Sanusi menyoroti program Makan Bergizi Gratis (MBG) buat siswa. Kata dia, peningkatan kesejahteraan keluarga lebih baik, ketimbang MBG.
Sebab ketika keluarga sejahtera, maka asupan gizi akan diperoleh. Bukan hanya 1 anak saja, melainkan 1 keluarga ikut merasakan. Bahkan gizi terpenuhi tak hanya sehari, bila orang tua siswa bekerja mendapat penghasilan layak.
“Kalau kita sejahterakan orang tua siswa secara otomatis orang tua sudah bisa membeli dan menyiapkan makanan bergizi untuk anak-anaknya,” kata Sulaeha Sanusi, Selasa (11/3/2025).
Ketua Komisi III DPRD Sultra itu mengaku tak setuju dengan program prioritas Presiden Prabowo itu. Sebab, jika hanya 1 anak yang sekolah dan mendapatkan makanan gratis, maka bagaimana dengan anggota keluarganya yang di rumah.
“Apakah negara menjamin mereka bisa mendapatkan asupan gizi setelah orang tuanya tidak dapat penghasilan,” ucapnya.
Legislator dapil Konawe, Konawe Utara dan Konawe Kepulauan itu, menilai lebih ideal anggaran negara dialokasikan buat gaji pegawai honorer atau upah gaji calon PPPK yang pelantikannya ditunda, daripada program MBG.
Sulaeha Sanusi memandang kebijakan pemerintah pusat harusnya menyejahterakan orang tua siswa lebih dulu.
“Dengan begitu, gizi anak bisa disiapkan setiap saat. Tidak hanya sekali dalam sehari,” ungkapnya.
Mantan anggota DPRD Kabupaten Konawe itu berharap semua pihak menyuarakan peningkatan kesejahteraan keluarga menjadi prioritas pemerintah, ketimbang makan siang bergizi gratis.
Sulaeha berharap pemerintah mendengarkan suara rakyat, sehingga bisa membuat kebijakan yang mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia sesuai dengan amanah UUD 1945.
Sumber: kendarinews.com