Ikuti Kami

Sulut Jadi Tuan Rumah Pekan Kerukunan International

"Pilgrimage of Justice and Peace" akan menjadi isu utama dalam konferensi yang akan diikuti oleh 25 negara tersebut.

Sulut Jadi Tuan Rumah Pekan Kerukunan International
Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey.

Manado, Gesuri.id - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) kembali dipercaya oleh 25 negara sebagai tuan rumah Pekan Kerukunan International yang akan berlangsung 13-20 April 2020.

Melalui Kepala Kesbangpol Sulut Evans Steven Liow, Gubernur Sulut Olly Dondokambey menuturkan Pilgrimage of Justice and Peace akan menjadi isu utama dalam konferensi yang akan diikuti oleh 25 negara tersebut.

Baca: Ganjar: Kerukunan dan Kondusifitas Jadi Tantangan 2020

"Yang menjadi fokus isu terkait pentingnya keterlibatan umat antar agama menjadi pembawa damai dan toleransi antar umat agama, selain itu mempromosikan dunia untuk bebas nuklir, peduli kemanusiaan, ancaman kesehatan, perubahan iklim, keadilan ekologis dan ekonomi serta sumberdaya," ungkap Liow, Rabu (22/1).

Liow menambahkan dalam agenda ziarah keadilan dan perdamaian dalam Pekan Kerukunan International akan mendorong terciptanya semangat kemanusian yang adil dan beradab.

Dengan begitu tambah Liow, Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK) akan menjadikan Sulut sebagai daerah pariwisata religi dan alam.

"Sejak dahulu Manado dan Minahasa terkenal dengan jalur perdagangan sehingga jangan kaget kita memiliki kampung Arab Kampung Cina di pusat perdagangan di ibukota provinsi. Dimana bangsa-bangsa Eropa berdagang mencari rempah di Indonesia melewati pelabuhan Manado. Inilah semangat OD-SK dalam pekan kerukunan international nanti serta membumikan Pancasila di saat acara tersebut agar para tamu mengetahui identitas ideologi Pancasila bisa membawa Indonesia rukun, damai, aman dan nyaman," jelasnya.

Baca: Cok Ace Ajak Semua Umat Tingkatkan Kerukunan

Lebih lanjut, Olly akan menjelaskan letak geografis Sulawesi Utara sebagai jembatan utama dalam perdagangan dunia yang menghubungkan jalur rempah dunia dan jalur sutera dunia.

"Sulut yang nantinya akan menjadi jalur perdagangan dunia dapat terhubung dengan baik. Bukan hanya memberi pesan kerukunan tetapi akan membangun jembatan emas yang kokoh, jalur sutra dan jalur rempah yang baik. Jalur perdagangan yang punya potensi masa depan yang baik karena sampai hari ini sudah delapan kota terhubung antara Manado-Tiongkok, nantinya jepang korea, australia," beber Liow.

Quote