Bandar Lampung - Anggota DPRD Provinsi Lampung AR. Suparno gelar Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di jl. Harapan IA no.75 Kota Sepang Kotamadya Bandar Lampung. Kamis (7/7).
Dalam sosialisasi kali ini, AR Suparno mengundang para driver Ojol (Ojek Online) yang berasal dari seputaran kota Bandar Lampung.
"Hari ini kami mengundang kawan kawan driver Ojek Online sekitar kota Bandar Lampung harapnya yang hadir siang hari mendapatkan pencerahan tentang ideologi Pancasila dari para Narasumber yang hadir.,” ujarnya.
Baca: Sambil Blusukan, Hesti Nugroho Bagikan Sembako ke Lansia
Hadir dalam kegiatan, dua narasumber, AKP (purn) A. Basridina, SH. MH dan ustadz Suparman Abdul Karim yang juga sebagai ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) salah satu sayap partai PDI Perjuangan. Kemudian, dan Ahmad S. Akbar sebagai moderator.
Narasumber pertama yaitu AKP (purn) Basri Dina, SH.MH menjabarkan bahwa setiap warga negara yang bekerja keras mencari nafkah dengan cara halal seperti halnya para driver Ojol yang hadir ini sebagai wujud pengamalan Pancasila dalam masyarakat.
"Pekerjaan bapak ibu driver Ojol yang hadir ini adalah sebagai wujud pengamalan Pancasila dalam mencari rezeki untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dan saya pun mengharap bapak ibu mampu mewaspadai paham-paham radikalisme yang kemudian mengajak melakukan aksi aksi terorisme, kita harus terus bersatu padu agar tidak mudah dipecah belah oleh kelompok kelompok yang ingin merusak kebhinekaan negara kesatuan Republik Indonesia," paparnya.
Narasumber ke dua, Ustadz Suparman Abdul Karim lebih menitik beratkan kepada bahaya hasutan yang membentur benturkan antara Agama dan Negara untuk tujuan memecah persatuan dan kesatuan bangsa dari luar Negri.
Baca: Syamsul Siap Perjuangkan Perbaikan Proyek Infrastruktur
"Sebagai warga negara yang baik, sudah semestinya kita mencari rezeki halal seperti bapak ibu driver ojol dikota bandar lampung ini, karena mencari rezeki halal itu sudah termasuk Jihad juga." Ungkapnya.
"Dan Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah ini menjadi daya tarik negara asing untuk menguasai, dan saat ini berbagai cara dilakukan guna memecah belah sesama anak bangsa, ada banyak cara adu domba, dan yang sekarang sangat sering terjadi adalah melalui propaganda di media sosial, karena ada negara asing yang membiayai organisasi yang selalu berpropaganda seperti HTI, OPM, khilafatul muslimin itu diduga dibiayai dari negara-negara seperti Inggris, Amerika, Australia "jelasnya.
"Kita harus berhati hati apabila ada kelompok pengajian tetapi mengajak untuk membenci negara dan seolah olah ada paham lain yang ditawarkan menjadi solusi ideologi selain pancasila, sebaiknya kita hindari saja. orang mengaji tetapi di ajarkan untuk membenci negara, padahal sebetulnya menjadi warga agama yang baik pun berbanding lurus dengan menjadi warga negara yang baik." pungkasnya.