Jakarta, Gesuri.id - Gubernur Jakarta Pramono Anung berencana membenahi Ruang Pubilk Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Taman Kalijodo.
Selama beberapa tahun terakhir, Taman Kalijodo kondisinya memprihatinkan. Sejumlah fasilitasnya tidak lagi terawat dengan baik.
Untuk itu Pramono ingin menghidupkan kembali Taman Kalijodo agar diminati masyarakat. Salah satunya adalah dengan menambah fasilitas olahraga yang sedang tren saat ini.
"Sekarang kan trennya padel, udahlah mini soccer, futsal pasti laku. Minimal apa? Overhead-nya ada yang nutupin. Sehingga dengan demikian Kami setelah ini akan berkonsentrasi di situ untuk segera diselesaikan," kata Pramono.
Sejarah Taman Kalijodo
Kalijodo adalah nama daerah yang terletak di Penjaringan, Jakarta Utara. Dulunya di tempat ini adalah sentra bisnis yang mayoritas penduduknya adalah orang Tionghoa.
Menurut sejarawan JJ Rizal, orang Tionghoa yang menetap di Kalijodo berasal dari Manchuria. Mereka melarikan diri dari tempat asalnya yang sedang dilanda peperangan ke Batavia seorang diri.
Karena tidak membawa istri-istrinya, para pria Tionghoa ini lalu mencari penggantinya. Mereka mengadakan tradisi Pehcun dalam mencari jodoh.
Dalam tradisi ini, laki-laki dan perempuan menaiki perahu terpisah di atas kali Angke. Jika saling suka mereka akan sama-sama melemparkan kue ke pasangannya.
Itulah mengapa daerah itu dikenal dengan nama Kalijodo yaitu kali tempat mencari jodoh. Seiring berjalan waktu, Kalijodo menjelma menjadi tempat prostitusi.
Perubahan ini terjadi seiring adanya penggusuran pusat prostitusi di daerah Senen, Jakarta Pusat, pada tahun 1950-an. Alhasil para pekerja seks komersial (PSK) itu pindah ke daerah Kalijodo.
Dari situlah Kalijodo menjadi tempat dunia hitam. Selain prostitusi, di sana juga marak perjudian dan premanisme.
Selama bertahun-tahun Kalijodo dikenal sebagai lembah hitam, lalu di tahun 2016, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengambil keputusan berani.
la memutuskan membubarkan lokalisasi Kalijodo dan merubahnya menjadi ruang terbuka hijau (RTH). Pemprov DKI lalu melakukan penggusuran besar-besaran terhadap warga yang tinggal di sana.
Berhasil mengusir warga, Pemprov DKI Jakarta lalu merubah peruntukan Kalijodo menjadi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
Pemprov DKI menyediakan berbagai fasilitas yang bisa dipakai warga. Seperti lapangan futsal, skate park, jogging track, dan taman bermain anak.
Sayangnya begitu Ahok tidak lagi menjadi Gubernur DKI, Taman Kalijodo terbengkalai. Fasilitas yang tersedia tidak terurus.
Hal inilah yang bakal ditata kembali oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Begitu dilantik menjadi DKI 1, Pramono berjanji akan meneruskan peninggalan-peninggalan gubernur sebelum dirinya, termasuk Taman Kalijodo.
"Habis ini saya konsentrasi untuk tempat-tempat yang ditinggalkan oleh Pak Ahok. Kalijodo salah satu yang akan saya segera selesaikan," ujar Pramono di Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara, Kamis (6/3/2025).
Menurut Pramono, perlu ada penyesuaian renovasi RPTRA Kalijodo. Misalnya, skate park yang disebutnya kurang diminati olch warga sekitar.
"Baru ketahuan bahwa warga di sana di kalijodo itu mereka tidak senang main skateboard. Dibangun di skateboard tempat yang anak-anaknya tidak main skateboard, sepeda pun sebagian besar juga tidak main," ungkapnya.
Sumber: www.suara.com