Cilacap, Gesuri.id - Pembentukan desa siaga sangat penting dan tidak hanya untuk penanggulangan penanggulangan COVID-19 juga dalam permasalahan lainnya.
"Desa-desa siaga ini penting. Saya sampaikan bahwa ini terkait dengan ketersediaan pangan di negara kita khususnya beras, setiap tahun kita itu minus sekitar 2,4 juta ton," kata anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Sunarna di Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (22/4).
Sunarna mengatakan hal itu usai menyerahkan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis di Kantor Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, dalam rangka mendukung pencegahan COVID-19.
Baca: PDI Perjuangan Labuhanbatu Bagikan Masker ke Masyarakat
Menurut dia, permasalahannya adalah pada masa yang sulit seperti sekarang ini, negara lain pun menghadapi hal yang sama.
"Baik Vietnam maupun Thailand, belum tentu juga mereka mau menyediakan beras untuk diimpor oleh negara kita. Nah, tentu ini perlu persiapan. Desa siaga termasuk untuk COVID-19 ini jelas, tapi bahwa pangan itu tidak kalah pentingnya," kata dia yang berasal dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VIII (Banyumas dan Cilacap).
Ia mengharapkan setiap desa atau Kementerian Pertanian bisa meneruskan ke bawah sampai ke tingkat desa untuk membentuk lumbung pangan mumpung saat sekarang sedang panen masa tanam pertama.
"Panen masa tanam pertama ini biasanya hasil panennya bagus, dan juga besok ada panen masa tanam kedua yang nantinya bisa dibentuk lumbung pangan, lumbung padi di setiap desa," tegasnya.
Menurut dia, hal itu merupakan salah satu bentuk penguatan pangan apabila terjadi situasi yang paling darurat terkait dengan pandemi COVID-19.
"Pangan kita yang jelas di desa itu ada dan kita tidak kesulitan, tidak ribut masalah impor," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, antisipasi yang dilakukan melalui desa siaga tersebut tidak hanya terhadap penyebaran COVID-19 juga terkait dengan ketersediaan pangan.
"Siaga pangan juga, kita mengantisipasi situasi dan kondisi yang terjelek, situasi dan kondisi yang paling darurat karena kita enggak tahu apakah tiga bulan kita beres? Empat bulan, lima bulan, atau mungkin satu tahun baru beres," tegasnya.
Terkait dengan bantuan APD yang diberikan untuk tenaga medis di Kecamatan Kesugihan, Sunarna mengatakan pihaknya ingin berbagi dan bergotong royong untuk membantu serta memberi dukungan kepada para tenaga medis sehingga ada ketenangan karena menggunakan APD yang sesuai dengan standar kesehatan.
Selain APD berupa baju hazmat yang berjumlah lebih dari 150 helai, kata dia, pihaknya juga memberikan bantuan berupa ribuan masker yang tidak hanya untuk Kecamatan Kesugihan, juga beberapa wilayah lainnya di Kabupaten Cilacap.
Dalam kunjungan tersebut, dia mengaku mendapat informasi dari Camat Kesugihan Basuki Priyo Nugroho jika di wilayah itu terdapat tiga orang yang positif COVID-19, salah seorang di antaranya sudah dinyatakan sembuh.
"Semoga yang lainnya juga sembuh semua," kata mantan Bupati Klaten dua periode itu.
Sementara itu, Camat Kesugihan Basuki Priyo Nugroho mengakui jika di wilayahnya terdapat tiga orang yang positif COVID-19, salah seorang di antaranya sudah dinyatakan sembuh, yakni seorang balita berusia 4 tahun, warga Desa Bulupayung.
Menurut dia, dua orang positif COVID-19 yang masih menjalani perawatan, salah seorang di antaranya merupakan warga Desa Kuripan yang terpapar virus corona saat menghadiri hajatan di Klaten, sedangkan satu orang lainnya merupakan warga Desa Slarang yang sempat kontak dengan warga Desa Gombolharjo, Kecamatan Adipala, Cilacap, yang sudah dinyatakan positif COVID-19.
"Yang Slarang ini riwayatnya bagian dari kontak dengan yang positif di Gombolharjo, klaster Lembang," jelasnya.
Dalam hal ini, klaster Lembah muncul setelah adanya warga yang positif COVID-19 pascamenghadiri seminar keagamaan Gereja Bethel Indonesia (GBI) di Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Terkait dengan penanganan COVID-19 khususnya di Desa Bulupayung, Basuki mengatakan saat sekarang sudah dibentuk Desa Siaga COVID-19 di daerah tersebut dan telah menyebar di desa-desa lainnya.
Baca: Jujur Saja, Siapa Mafianya Pak Menteri?
Menurut dia, Desa Siaga COVID-19 di Desa Bulupayung dibentuk setelah salah satu warganya terpapar virus corona dan merupakan kasus positif COVID-19 pertama di Kabupaten Cilacap.
"Bahkan, setelah warga yang positif COVID-19 itu sudah sembuh, pengecekan terhadap pendatang dan sebagainya tetap ada. Tetap melaksanakan protokol kesehatan penanganan COVID-19," katanya.
Ia mengatakan pihaknya senantiasa memberikan motivasi kepada warga yang keluarganya positif COVID-19. "Warga lainnya pun banyak memberikan semangat kepada mereka," katanya.