Kendal, Gesuri.id - Anggota DPRD Kendal yang juga Politisi PDI Perjuangan Sri Supriati menekankan pembangunan di Kabupaten Kendal masih tertinggal dengan daerah tetangga disebabkan oleh banyak faktor, dan selalu terulang lagi setiap tahun.
Baca: Sofyan Ingatkan Kemenparekreaf Harus Lebih Konkrit Lagi!
“Selama ini permerintah terlena dengan pemberian penghargaan untuk Kendal yang dikatakan bisa menjadi indikator kinerja. Namun ternyata banyak faktor yang mengakibatkan ketidakberhasilan Kendal dalam membangun,” jelas Sri Supriati yang juga Ketua Pansus LKPJ usai rapat paripurna, Kamis (22/4).
Dikatakan banyak kegagalan 2019 yang terulang seperti ada 6 indikator yang terjadi di 2020 sama dengan 2019.
Adanya program copy-paste dan tidak berani menciptakan program baru.
“Tidak ada anak buah yang bodoh dan gagal dalam melaksanakan tugas, yang ada pempimpin yang tidak mengorganisir anak buah dan mengarahkan anak buah ataupun mendelegasikan kepada anak buahnya agar menjadi baik,” imbuhnya.
Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, meningkatkan PAD jika hanya memaksakan BUMD meningkatkan pendapatan akan berat apalagi dengan kondisi seperti ini. Yang seharusnya dilakukan adalah berkinerja baik, rencanakan program dengan matang, anggarkan yang efektif, efesien tepat guna.
“Yang terpenting adalah tempatkan personal yang tepat karena kualitas ASN di Kendal yang belum memadai. Seharusnya berani menyingkirkan ego jika memang tidak mampu lebih baik tidak berada ditempat tersebut,” katanya.
Menanggapi masukan dan koreksi dari Pansus LKPJ, Bupati Kendal Dico M Ganinduto menyatakan berterima kasih atas kritik, koreksi dan masukannya.
“Saya berterima kasih atas koreksi dan masukannya yang akan menjadi bahan pertimbangan dalam menjalankan pemerintahan lebih baik. Perlu dioptimalkan agar menjadi bahan bagi OPD untuk memperbaiki kekurangan,” katanya.
Baca: Gus Nabil: Jangan Politisasi Kisruh Kamus Sejarah Indonesia
Bupati tegas mengatakan dalam membangun Kendal akan mengedepankan optimisme, bahkan ia siap menjadi garda depan dalam pemerintahan agar berjalan efesien dan lebih baik lagi.
“Semuanya akan dilakukan untuk menjalankan visi dan misi yakni Kendal handal unggul dan berkeadilan. Tahun 2021 akan melakukan penguatan layanan kesehatan dan tahun 2022 akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, penguatan UMKM, indusrti dan pariwisata melalui pengembangan desa wisata dan pengembangan ekonomi kreatif,” jelasnya.
Sementara di tahun 2023 Kendal akan menjadi kompetitif bisa berdaya saing dengan mengoptimalkan SDM yang berdaya saing dengan meningkatakan pendidikan dasar hingga SMP dengan meningkatkan kualitas sarpras yang merata.
“Sedangkan tahun 2024 adalah Kendal Smart City dengan menjalankan pemerintahaan transparansi dan akuntabel. Meningkatkan kelembaganam daerah, perencanaan untuk menciptakan clean good goverment,” imbuh Dico.
Pada 2025 akan dilakukan pemerataan ekonomi dengan penguatan infrastruktur jalan, ketahanan dalam penanganan bencana dan pengeloaan sampah dan angkutan yang terintegrasi agar lebih baik.
“Dan ditahun 2026 akan dilakukan peningkatan pendapatan masyarakat dan memberi rasa aman untuk bebas beraktivitas, toleransi agama dan kesetaraan gender,” pungkasnya. Dilansir dari ayosemarangcom.