Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPR RI Puan Maharani mengapresiasi atas keberhasilan tim bulu tangkis putra Indonesia memboyong Piala Thomas 2020.
Menurutnya, prestasi ini sangat membanggakan dan menjadi momen kebangkitan bulu tangkis Indonesia.
“Beberapa waktu lalu, tim ganda putri bulu tangkis berhasil memperoleh emas Olimpiade pertama sepanjang sejarah Indonesia. Kini trofi Thomas Cup juga bisa kembali setelah 19 tahun lamanya. Tahun ini betul-betul momen kebangkitan bulu tangkis Indonesia,” kata Puan di Jakarta, Senin (18/10).
Baca: Putra Nababan Tuding LADI Tak Profesional
Puan meminta pemerintah lebih memberikan perhatian kepada olahraga bulu tangkis baik dari sisi pembinaan dan anggaran.
Sebab bulu tangkis menjadi salah satu cabang olahraga yang sangat berpotensi menyumbangkan banyak prestasi untuk Indonesia.
“Pemerintah harus terus memberi perhatian terhadap pembinaan bulu tangkis agar tradisi emas bulu tangkis, khususnya Olimpiade dan Thomas Cup oleh Indonesia terus dipertahankan,” kata Puan.
Puan menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada seluruh atlet, pelatih dan official bulu tangkis Indonesia yang sukses meraih Thomas Cup untuk ke-14 kalinya, sejak terakhir menjuarai ajang ini pada 2002.
Baca: Puan Beri Semangat ke Tim Piala Thomas Indonesia
Ia mengaku bersyukur walaupun Bendera Merah Putih tak bisa dikibarkan dalam upacara pemberian trofi di Piala Thomas akibat Indonesia dijatuhi sanksi oleh Badan Antidoping Dunia atau World Anti Doping Agency (WADA), hal tersebut tidak mengurangi tim Merah Putih untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa.
“Saat para atlet, pelatih, official dan seluruh masyarakat Indonesia ikut benyanyi lagu Indonesia Raya dengan khidmat sambil tangan kanan di dada, sesungguhnya Bendera Merah Putih telah ‘berkibar’ di dada kita semua,” kata Puan.
Politikus PDI Perjuangan itu berharap agar pemerintah beserta instansi terkait segera menyelesaiakan persoalan dengan WADA.
Dia mengingatkan, Indonesia tidak bisa menjadi tuan rumah kejuaraan olahraga tingkat regional hingga dunia selama sanksi masih ada.
“Tentunya ini akan mempengaruhi nama baik Indonesia dalam bidang olahraga. Apalagi tim Indonesia tak boleh membawa nama dan mengibarkan bendera negara dalam kejuaraan regional, kontinental, dan dunia, kecuali Olimpiade,” sebutnya.