Jakarta, Gesuri.id - Presiden RI, Joko Widodo memanggil tiga gubernur ke Istana negara, Jakarta, Senin (22/4).
Adapun tiga gubernur yang diundang itu adalah Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, dan Gubernur Bali Wayan Koster.
Bali: Genjot Infrastruktur Pertanian, Berhasil Tekan Inflasi
Mereka datang bersama beberapa bupati dari daerahnya masing-masing.
Tiga gubernur yang diundang untuk membahas soal percepatan infrastruktur serta persiapan beberapa proyek infrastruktur.
Olly Dondokambey menyebut kedatangannya ke Istana negara dalam rangka untuk meminta agar Jokowi bisa segera meresmikan proyek jalan tol ruas Manado-Bitung. Selain itu juga membicarakan beberapa proyek infrastruktur yang belum terselesaikan.
"Diundang sama Presiden untuk bertemu dengan Gubernur dan seluruh Bupati Kabupaten yang ada di seluruh Sulawesi Utara, karena beberapa program Pak Presiden akan datang ke Sulawesi Utara, ke proyek-proyek yang kemarin belum diselesaikan. Sekaligus untuk datang ke Sulawesi Utara untuk meresmikan proyek yang dijanjikan kemarin," ungkap Olly.
Politisi PDI Perjuangan ini menyebut proyek yang siap diresmikan oleh Jokowi adalah jalan tol ruas Manado-Bitung. Menurut dia, Jokowi akan meresmikannya pada September atau Oktober 2019. Sedangkan proyek yang sedang dikebut, adalah dua proyek bendungan serta satu proyek pelabuhan.
Dalam kesempatan itu, Olly juga sempat mengusulkan beberapa proyek besar di Sulawesi Utara seperti revitalisasi Bandara Sam Ratulangi Manado dan Danau Tondano agar bisa menjadi prioritas pembangunan dan masuk dalam APBN tahun 2020.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, Jokowi memberikan arahan percepatan pembangunan infrastruktur dasar di daerahnya.
"Langsung bangun bendungan, jalan, listrik, air bersih, perumahan, semua sudah. Tahun ini dan tahun depan terus selama beliau memimpin dia akan fokus membangun," ungkapnya.
Baca: Mantul, Presiden Janjikan Infrastruktur Pendukung Moto GP
Sedangkan Gubernur Bali, Wayan Koster meminta agar pemerintah pusat bisa membangun pusat kebudayaan Bali dan infrastruktur umum di wilayahnya.
"Yang kita inginkan adalah bangun pusat kebudayaan Bali. Pembangunan infrastruktur secara umum," kata Koster.
