Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Agustina Hermanto menyampaikan protes terhadap proses pemeringkatan kesejahteraan (desil) yang dilakukan eksekutif.
Soalnya ada orang miskin yang hanya memiliki dapur di rumah, justru dikatakan sebagai warga mampu, sehingga gagal mendapat bantuan program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
Hal itu dikatakan Agustina saat menyampaikan interupsi dalam rapat paripurna tentang penyampaian laporan hasil reses pertama pimpinan dan anggota DPRD DKI Jakarta tahun anggaran 2024, dikutip Kamis (21/3/2024).
Rapat itu dipimpin Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani dan dihadiri Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Mulanya mantan artis cilik Tina Toon ini menyinggung adanya laporan dari warga yang tidak mendapatkan KJMU dan KJP Plus.
Pemicunya karena dia tak lolos dalam pemringkatan, karena hanya desil 1 sampai 4 saja yang lolos atau dari rentan miskin sampai sangat miskin.
"Setiap Februari-Maret saya sering dapat laporan, kok keputus bantuan, nggak dapat dan lain-lain. Ada juga ketika di survei, masa orang yang punya dapur dianggap mampu, nggak semua warga yang punya dapur itu mampu pak," kata Tina.
"Apalagi yang anak anak-anaknya banyak, butuh KJP dan KJMU sehingga jangan sampai terhapus/terputus datanya," lanjut Tina.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta ini juga mendorong adanya penambahan alokasi anggaran untuk pendidikan di Jakarta.
Dia memandang, pendidikan merupakan hal yang mendesak untuk memberantas kebodohan dan kemiskinan di masa mendatang.
"Kalau bisa sih anggaran ditambah karena pendidikan tiang masa depan bangsa untuk anak-anak kita," ungkapnya.