Jakarta, Gesuri.id - Ada yang tidak biasa dalam kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat (29/11). Untuk kali ini, Presiden Jokowi mengajak 2 (dua) Staf Khusus Presiden dari kalangan millennial, yaitu Andi Taufan Garuda Putra dan Putri Indahsari Tanjung.
Baca: Presiden Senang 1 Juta Warga Jabar Terima Program Mekaar
Kepada wartawan yang mencegatnya di Pelabuhan Patimban, Presiden Jokowi mengatakan, ia ingin mengajak dua Staf Khusus Presiden millennial itu meninjau program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) PT Permodalan Nasional Madani.
“Ya ini yang khusus Mbak Putri sama Mas Taufan nanti memang pertama mau saya tunjukkan Mekaar karena di Mekaar itu nanti ada 5,8 juta nasabah, yang hampir 96% itu adalah perempuan, wanita,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan di Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Jumat (29/11) sore.
Nah nanti kalau lapangannya sudah dilihat, lanjut Presiden, proses-proses perbaikan apa yang bisa dikerjakan, misalnya dengan satuan tim teknis misalnya, misalnya sentuhan kemasan, misalnya sentuhan desain.
“Itu yang mau kita, mengangkat brand-nya seperti apa, itu yang mau kita kerjakan. Paling enggak lapangannya ini, anak muda ini biar tahu,” ujar Presiden.
Ke depan, Presiden mengaku akan mengajak Staf Khusus Presiden millennial lainnya sesuai bidang masing-masing.
“Ya nantikan bidangnya beda-beda. Itu kan jago-jagonya di fintech, UMKM sehingga juga Menteri UMKM juga kita ikutkan karena 5,8 juta yang sudah kita berikan, target kita di atas 10 juta nasabah,” jelas Presiden.
Baca: Presiden Harap Penerima Program Mekaar Naik Kelas
Saat mengikuti kunjungan Presiden Jokowi ke Subang, Staf Khusus Presiden Andi Taufan Garuda Putra mengenakan baju batik baru dengan membawa tas ransel. Sementara Putri Indahsari Tanjung mengenakan baju batik berwarna coklat dengan celana selutut dan sepatu sneaker.
Dalam kunjungan tersebut, selain didampingi Andi Taufan Garuda Putra dan Putri Indahsari Tanjung, Presiden Jokowi juga didampingi Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
