Purbalingga, Gesuri.id - Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan sejumlah pihak guna mempercepat penanganan COVID-19 di wilayah setempat.
"Percepatan penanganan pandemi COVID-19 secara kolaboratif terus dilakukan guna menurunkan jumlah kasus aktif di wilayah ini," kata Bupati Purbalingga melalui siaran pers, Rabu (18/8).
Selain memperkuat kolaborasi, pihaknya juga terus menggencarkan gerakan Jogo Tonggo di tengah masyarakat.
Baca: Bupati Majalengka Serukan Satukan Energi Hadapi Pandemi
"Jogo Tonggo merupakan program yang digencarkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yakni gerakan menjaga tetangga secara bersama-sama selama pandemi COVID-19," katanya.
Gerakan tersebut, kata dia, berbasis komunitas dan memerlukan peran aktif masyarakat untuk bersama-sama dengan pemerintah dalam upaya mempercepat penanganan COVID-19.
Bupati menjelaskan bahwa gerakan ini mengedepankan kearifan lokal yang pelaksanaannya secara bergotong royong dan berempati.
"Ada tetangga yang ternyata positif maka dibantu keluarganya, jangan dikucilkan. Jika ada warga yang baru berpergian dari luar kota, diberikan edukasi untuk isolasi mandiri," katanya.
Baca: Rahmad Siap Awasi dan Evaluasi Batasan Tarif PCR
Dyah Hayuning Pratiwi mengemukakan bahwa pelbagai upaya, terutama di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), telah menurunkan angka kasus aktif selama 2 pekan terakhir.
"Kasus aktif yang beberapa minggu lalu sempat mencapai angka 3.406 kasus. Pada saat ini sudah menurun pada angka 964 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 249 orang tengah menjalani perawatan di fasilitas kesehatan dan 715 tengah menjalani isolasi mandiri," katanya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya terus memperkuat kapasitas 3T, yaitu testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (penanganan) guna mendukung percepatan penanganan COVID-19