Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan meminta keamanan di Indonesia diperketat.
Hal ini usai serangan seorang pria diduga terkait Jemaah Islamiyah (JI) terjadi di Malaysia dan menewaskan dua anggota polisi.
"Ya harus dong (diperketat). Tanpa ada itu Indonesia selalu memperketat. Dan kita puji syukur kemarin hajat di Bali itu berlangsung dengan baik. Kalau mau diganggu kan itu event internasional, banyak kepala negara, orang-orang penting dari seluruh di dunia hadir, dan puji Tuhan nggak ada masalah," kata Trimedya, Selasa (21/5).
Baca: Ganjar Tegaskan Sikap Sebagai Oposisi Adalah Pendapat Pribadi!
Trimedya mengatakan TNI-Polri juga tidak boleh lengah dengan aksi terorisme yang mungkin terjadi. Dia mengimbau polsek hingga polda diperketat keamanannya.
Namun, di sisi lain, dia juga mengatakan masyarakat seharusnya tak boleh paranoid atas aksi yang terjadi di Malaysia tersebut.
"Kedua walaupun demikian Polri beserta TNI dan BIN tidak boleh lengah. Potensi-potensi kelompok garis keras itu harus tetap diwaspadai. Dan Polri cukup punya pengalaman untuk itu, dan mudah-mudahan bisa diantisipasi, dan kita berharap tidak ada kejadian seperti di Malaysia," katanya seperti yang dikutip melalui lamam detik.com.
Baca: Ganjar: Perlu Ada Ruang 'Check and Balances' di Pemerintahan
"Ketiga, kita juga tidak perlu jadi paranoid juga. Tetap dilakukan pengamanan tertutup tapi tidak perlu over, yang penting pusat-pusat vital. Itu kan (kejadian di Malaysia) di kantor polisi. Dari dulu kan sering juga di Indonesia ya diperketat aja, polsek, polres, polda, mabes Polri, kodim, kodam, markas TNI diperketat, tapi tidak perlu ada kegiatan berlebihan. Supaya masyarakat tidak merasa cemas juga.
Lebih lanjut, dia berharap operasi intelijen juga terus berjalan agar aksi terorisme dapat dicegah.
"Jadi yang perlu dikedepankan adalah keempat operasi intelijen, kan tertutup," katanya.