Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPN REPDEM Bidang Hubungan Luar Negeri Ronas Pardianto menanggapi salah satu dampak dari penyebaran virus corona atau COVID-19, yakni perlakuan khusus sejumlah negara pada uang kertas.
Baca: Gubernur Nurdin Imbau Jangan ke Negara Berkasus Corona
Uang kertas semakin dijauhi karena dinilai bisa menjadi wadah penyebaran virus corona.
Ronas menyatakan, hal itu menandakan bahwa virus Corona sesungguhnya tidak mematikan manusia secara langsung, tetapi melumpuhkan sistem perekonomian dan keuangan dunia.
" Virus ini merupakan transformasi sistem lama ke baru, melanggengkan perpindahan pemikiran dari modern ke postmodernisme atau Feuerbachisme," ujar Ronas.
Bahkan, Ronas memperkirakan nantinya hanya ada satu alat transaksi keuangan dunia.
"Kelak alat transaksi keuangan pun hanya ada satu metode, tak ada yang lain," ujar Ronas
Menurut Ronas, Corona itu dibuat oleh 'Mater Natura' untuk memulihkan alam. Bukan untuk mematikan manusia secara langsung.
"Sesungguhnya ia tak mematikan manusia secara langsung, ia sedang melumpuhkan Sistem Keuangan Dunia," ujarnya.
Seperti diketahui, pada pekan lalu, Bank Sentral Korea Selatan (Bank of Korea) menarik semua banknote dari peredaran selama dua minggu untuk mengurangi peredaran virus. Sebagian bahkan dibakar.
Baca: Cegah Corona, Presiden Tambah Frekuensi Minum Jamu
Dan pada Februari lalu, Bank sentral China melakukan pembersihan uang kertas dengan menggunakan ultraviolet bersuhu tinggi yang berasal dari daerah berisiko tinggi terinfeksi seperti rumah sakit. Sebagian uang ini juga dibakar.
Museum Louvre di Paris, Perancis juga hanya menerima pembayaran menggunakan kartu kredit dan melarang pembayaran menggunakan uang tunai. Hal itu agar para staf nyaman untuk bekerja.