Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Andreas Eddy Susetyo menilai banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mengalami stagnasi.
Ia pun meminta agar ada pembinaan bagi para pelaku UMKM supaya usahanya bisa naik kelas dan berdaya saing. Hal ini juga menjadi semangat RUU Kewirausahaan Nasional yang tengah dibahas di DPR.
Baca: Pelaku Usaha Berharap Puti Perhatikan Nasib UMKM
“Mereka membutuhkan pendampingan bukan hanya pembukuannya, terutama pembinaan dalam segi manajemen,” ungkap Andreas melalui keterangan pers, Rabu (25/4).
Menurutnya, pembinaan menjadi hal yang penting dalam meningkatkan daya saing dan terwujudnya usaha yang berkelanjutan. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha, Kecil dan Menengah, sekitar 70-80 persen pelaku usaha mikro dan UKM mengalami kegagalan, lantaran tidak adanya pendampingan, baik dari pemasaran hingga kemitraan.
Baca: KUR Perlu Digenjot untuk Sektor Produksi
“Perbankan bisa berbuat banyak, karena bisa mempertemukan pelaku usaha dari industri hilir sampai ke hulunya. Misalnya, industri ikan bandeng yang kita tinjau, jadi mulai dari bahan baku sampai kepada pembeli atau offtaker-nya,” papar Andreas.
Lanjut Politisi PDI Perjuangan itu, dalam hal ini perbankan mempunyai peran penting dalam mewujudkan supply chain atau rantai pasok industri dari hulu ke hilir. Sementara itu dari sisi pembiayaan, diharapkan pendampingan bisa dilakukan secara langsung sehingga dana KUR bisa tepat sasaran.
“Kita juga harapkan bunga KUR yang mencapai 7 persen dengan harapan dana KUR bisa tepat sasaran, bukan hanya yang sudah besar saja, terutama KUR mikro itu bisa mewujudkan terciptanya usaha-usaha baru,” tandasnya.