Banyuwangi, Gesuri.id - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus berupaya menyukseskan Geopark Ijen yang telah diusulkan menjadi UNESCO Global Geopark (UGG) atau jaringan geopark dunia.
Dalam rangka persiapan penilaian calon UGG, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menggelar virtual advisory mission (VAM) yang disupervisi langsung oleh Sekretaris Jenderal UNESCO Global Geopark Network (UGG) Guy Martini.
"Beberapa hari lalu kami baru saja mengikuti VAM yang digelar dua hari. Para kepala daerah terkait serta Badan Pengelola Geopark Ijen semua melakukan presentasi dan tanya jawab progres Geopark Ijen," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Selasa (2/11)..
Dalam kesempatan itu, menurut dia, dipaparkan dan ditampilkan secara virtual situs-situs Geopark Ijen, meliputi geosite, biosite, dan culturalsite. virtual advisory mission (VAM) dilakukan untuk merekam berbagai hal yang masih perlu disempurnakan, sebelum menuju tahap penilaian akhir yang bakal dilaksanakan November 2021.
Baca: Ipuk Tinjau Program Jemput Bola Vaksinasi ke Lansia
"Terima kasih Komite Nasional Geopark Indonesia, Kementerian PPN/Bappenas, seluruh kementerian dan Tim Ahli Geopark Indonesia, serta Pemprov Jatim yang telah membantu dan memfasilitasi upaya pencapaian status Geopark Ijen masuk jaringan geopark dunia. Juga Badan Pengelola Geopark Ijen yang telah bekerja keras mengupayakan ini," tutur Ipuk.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ipuk menjelaskan pentingnya pengembangan Geopark Ijen bagi daerah.
Saya melihat pentingnya pengembangan Geopark Ijen. Seperti yang Mr. Martini sampaikan saat berkunjung ke Banyuwangi pada Desember 2018, geopark tidak hanya bicara alam semata, tetapi seluruh aspek hayati dan kebudayaan di dalamnya," katanya.
Dengan berupaya menjadi bagian Geopark dunia, kata Ipuk, sebenarnya Banyuwangi tengah menyiapkan rumah masa depan yang mampu memberi dampak positif bagi warga.
"Inilah yang terus menjadi penyemangat dan pendorong untuk terus berupaya menjadi jaringan geopark dunia," ujarnya.
Khusus di Banyuwangi, menurut Ipuk, banyak hal yang telah dilakukan untuk pengembangan Geopark Ijen. Seperti mengedukasi pentingnya geopark pada masyarakat, pembangunan infrastruktur pendukung, serta menggelar berbagai event untuk mempromosikan Geopark Ijen.
Selain presentasi, VAM juga diisi tur situs geologi, biologi, dan budaya yang berada di Geopark Ijen.
Kepala Bappeda Banyuwangi Suyanto Waspo Tondo Wicaksono mengatakan Geopark Ijen melingkupi kawasan Gunung Ijen, Pantai Pulau Merah, TN Alas Purwo.
Di Banyuwangi, VAM dilaksanakan di SMPN 3 Banyuwangi sebagai salah satu unsur penilaian untuk memenuhi pilar edukasi geopark kepada pelajar dan masyarakat.
"Di SMPN 3 ini telah dilengkapi geopark corner dan taman agro yang terdiri atas tanaman endemik dan tanaman obat-obatan. Para siswa juga didorong untuk menciptakan produk olahan inovatif dari bahan-bahan alam yang ada di Geopark Ijen," katanya.
Baca: Ganjar Terus Intensifkan Komunikasi Kebutuhan Vaksin
Sementara itu, Sekretaris Jenderal UNESCO Global Geopark Network Guy Martini mengapresiasi semangat tinggi dari pihak pengelola Geopark Ijen. Kata dia, melihat progres pengembangan Geopark Ijen sangat signifikan.
"Saya pernah ke Banyuwangi, dan saya menangkap adanya energi yang besar untuk mengelola Geopark Ijen agar bisa bermanfaat bagi masyarakat. Dibanding saya datang 2018, perkembangannya kini sangat pesat," ujarnya.
Salah satu hal di Banyuwangi yang mendapat respons positif darinya adalah eksistensi budaya suku Osing yang ada di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Dia melihat adanya internalisasi tradisi dan budaya di warganya sangat terasa, yang bisa dilihat dari penggunaan bahasa Osing sebagai bahasa percakapan sehari-hari.
"Termasuk berbagai tradisi masyarakat setempat jangan sampai punah. Ini sangat penting untuk menunjang keberadaan Geopark Ijen. Saya punya feeling positif bahwa Geopark Ijen sangat potensial," katanya.