Ikuti Kami

Urai Kemacetan, Pemkot Semarang Gagas Pembangunan SORR

Tujuan pembangunan SORR ini untuk mengurai kepadatan kendaraan di titik-titik rawan kemacetan di Ibu Kota Jawa Tengah.

Urai Kemacetan, Pemkot Semarang Gagas Pembangunan SORR
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

Semarang, Gesuri.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah menggagas pembangunan jalan arteri Semarang Outer Ring Road (SORR).

Tujuan pembangunan SORR ini untuk mengurai kepadatan kendaraan di titik-titik rawan kemacetan di Ibu Kota Jawa Tengah ini.

Baca: Hendi Tegaskan Usulan UMK Sudah Sesuai Aturan

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan Pemkot terkendala soal dana, guna merealisasikan proyek strategis ini. Karena itu, menurut dia, sebagian segmen dari proyek ini akan dibiayai menggunakan skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

"‎Hari ini kita nggak ada duit, akhirnya supaya cepat kita tawarkan ke investor," kata Hendi begitu sapaan hangat Hendrar Prihadi di Semarang, Minggu (11/11).

Sejumah dokumen sebagai persyaratan kelangsungan proyek sudah diselesaikan Pemkot Semarang, melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU).

Mulai dari feasibility study (FS), detail enginering design (DED), analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal), hingga land acquisition and resettlement action plan (Larap). Berdasarkan DED yang ada, megaproyek SORR dengan total panjang mencapai 66,16 kilometer (Km) dan lebar jalan mencapai 30 meter ini, terbagi menjadi lima segmen.

Pertama, adalah segmen Mangkang - Arteri Utara, dengan panjang jalan 14,18 Km; kedua segmen Kaligawe - Meteseh, sepanjang 13,93; lalu Meteseh - Perintis Kemerdekaan, sepanjang 9,47 Km; keempat segmen Mangkang - Mijen sepanjang 10,05 Km; dan kelima adalah segmen Mijen - Cangkiran - Perintis Kemerdekaan, dengan panjang 18,54 Km.

Bagian dari megaproyek SORR yang ditawarkan kepada investor adalah segmen pertama: Mangkang - Arteri Utara. Dengan demikian, nantinya jalan di segmen tersebut berupa tol, yang menyatu dengan tanggul laut.‎

"Iya, yang dipakai adalah jalur yang mulanya direncanakan untuk SORR. Mulai perbatasan Kendal arah Mangkang, menyusur pantai, lalu tembus Kaligawe," ujar politisi PDIP ini.‎

Menurut Hendi, saat ini‎ sudah ada investor untuk ruas perbatasan Demak, serta proses lelang untuk proyek yang ada sudah dimulai. Ia berharap, pada akhir 2020 ruas ini sudah selesai dikerjakan.

Sementara, untuk ruas Semarang - Kendal (Mangkang, red), ia berharap dapat selesai pada akhir tahun 2021.

Baca: Hendi Beberkan Alasan Tunda Pembangunan Simpang Lima ke-2

Menurutnya, saat ini ruas tersebut sedang dibahas di tingkat Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR), terutama soal skema pembiayaan. Sehingga, pada akhir 2021 wilayah Kota Semarang di perbatasan Demak dan perbatasan Kendal‎ sudah tersambung via tol yang menyatu dengan tanggul laut.

"‎Untuk ruas Semarang - Demak hari ini sudah lelang, sementara untuk ruas Semarang - Kendal harapannya tahun depan sudah mulai, sudah ada investor yang siap memprakarsai. Semarang - Demak ditargetkan selesai dua tahun dari sekarang, berarti akhir 2020, untuk Semarang - Kendal akhir 2021," urainya.

‎Menurut Hendi, jika segmen Mangkang - Arteri Utara, nanti seluruh pembiayaan menggunakan skema KPBU, maka Pemkot tak perlu mengeluarkan banyak biaya. "Hari ini kita belum keluar duit, kita serahkan ke investor," tutur dia.

Quote