Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo meminta skrining ketat diperketat kembali terhadap arus masuk orang yang berasal luar negeri, khususnya dari negara yang menjadi sumber atau terkena paparan kasus Corona tinggi.
“Kita juga dorong kepada Balai Litbangkes di seluruh wilayah di Indonesia untuk mendeteksi dini terhadap potensi kemungkinan varian-varian baru itu muncul,” terang politisi PDI Perjuangan itu.
Rahmad mengingatkan, munculnya varian baru bisa terjadi akibat dua hal, seperti varian baru yang bersumber dari imported case dan juga dari lokal akibat mutasi.
Baca: Presiden Targetkan Akhir Tahun 70 % Penduduk Telah Divaksin
“Untuk itu harus antisipasi. Litbangkes kita harus siap siaga dan sigap terhadap sesering mungkin mendeteksi, melihat, mengukur seberapa besar potensi dari virus itu bermutasi dan daerah mana yang sudah bermutasi sehingga virus-virus itu dideteksi lebih baik lagi,” tandas Anggota DPR RI dari dapil Jawa Tengah V tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkategorikan varian Mu sebagai variant of Interest (VoI) dan sudah menyebar di 40 negara, termasuk di Asia seperti Korea Selatan, Hong Kong, serta Jepang.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran menteri, terutama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk mewaspadai COVID-19 varian Mu agar tidak meningkatkan tingkat pandemi di Tanah Air.
Baca: Presiden Minta Menhub Waspadai COVID-19 Varian Mu
“Saya juga ingin perhatian dengan perhubungan. Mungkin Pak Menteri Perhubungan, yang berkaitan dengan varian baru, varian Mu, agar betul-betul kita lebih waspada dan detil, jangan sampai ini merusak capaian yang kita lakukan,” kata Presiden beberapa waktu lalu.
Presiden mengatakan jumlah kasus harian COVID-19 selama tiga hari terakhir terus mengalami penurunan. Tidak hanya kasus harian, angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) secara nasional juga turun ke angka 20 persen.
Meski demikian, Presiden meminta jajarannya untuk tetap melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait perkembangan kasus COVID-19 di daerah. Hal tersebut penting dilakukan agar kasus COVID-19 dapat segera ditangani dan penyebaran kasus dapat terus ditekan.