Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Vita Ervina menyoroti Program Kios Pangan pada Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Program tersebut salah satunya dilaksanakan dan telah berjalan di Pasar Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo
Bapanas diminta menjelaskan mengenai detail teknis pelaksanaan program tersebut. Sebab ia khawatir program yang memiliki tujuan baik itu malah bersaing dengan pedagang kecil dan berpotensi mematikan usaha masyarakat.
“Saya berharap tujuan yang baik ini tidak ada penyimpangan di masyarakat sehingga menjadi merugikan masyarakat,” ujar Vita dilansir DPR, Selasa (11/6/2024).
“Memang Bulog upayanya dalam penyaluran beras ini melalui pasar tradisional dan ritel bekerja sama dengan pemda sampai tingkat desa untuk melakukan gerakan pasar pangan murah ini,” sambung politisi PDI Perjuangan itu.
Menurutnya, program ini baik karena memiliki tujuan, yaitu membangun sinergi stabilisasi pasokan dan harga pangan dalam rangka menjaga inflasi pangan. Namun, ia menekankan agar program dirancang agar tidak malah menjadi ancaman terutama bagi pedagang kecil tradisional.
Baca: PDI Perjuangan Akan Umumkan Sikap Politiknya di Kongres 2025
“Karena tugasnya sebagai kios pemantauan, saya berharap tidak menjadi kios penyaluran. Karena akhirnya pada kondisi di lapangan malah saya berpikir ini malah bersaing dengan para pedagang lokal. Harapannya, tentu tidak sampai mematikan usaha pedagang kecil di pasar tradisional,” ucap Vita.
Legislator dapil Jawa Tengah VI meminta detail penjelasan teknis dari Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengenai program Kios Pangan ini terutama mengenai teknis jangka waktu, distribusinya hingga komoditas apa saja yang disalurkan.
“Saya berharap juga bisa benar-benar secara teknis bisa jelas sehingga tidak menjadi polemik yang baru di masyarakat harapannya,” tutup Vita Ervina.