Asmat, Gesuri.id - Upacara pengibaran bendera HUT ke-77 Republik Indonesia di Kabupaten Asmat, Papua Selatan di Lapangan Yos Sudarso Agats, begitu khidmat meski diwarnai hujan gerimis.
Baca PAN Dukung Puan di 2024? Bambang Pacul: Tak Tahu
Wakil Bupati Asmat Thomas E. Safanpo yang memimpin upacara tersebut mengatakan tidak sedikitpun mengurangi kekhidmatan pelaksanaan upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tingkat kabupaten yang dipimpin olehnya.
Tahun ini, bertindak sebagai komandan upacara Lettu Inf. Tirto Utomo.
Untuk pembawa baki bendera merah putih, yakni Cristina Binuweces. Sedangkan pengibar bendera merah putih Chelsia Lodovina Wuan Asut asal SMAN 1 Agats.
Usai pimpin upacara, Wakil Bupati Asmat Thomas E. Safanpo mengaku sangat berbahagia, karena mulai dari sejumlah kegiatan yang melibatkan masyarakat hingga upacara HUT ke-77 RI di Asmat kali ini sangat meriah.
“Dua tahun lalu tidak begitu ramai karena pandemi Covid-19, tetapi HUT ke-77 RI sangat meriah hingga puncak upacara hari ini,” kata Thomas.
Menurut Thomas, sejumlah kegiatan yang digelar Pemkab Asmat seperti karnaval sangat antusias diikuti warga. Ini menandakan bahwa di Asmat masyarakat sangat menghargai keberagaman.
“Atensi segenap masyarakat ramaikan HUT ke 77 RI di Asmat semoga selalu memperkokoh keberagaman dan persatuan dalam bingkai NKRI,” ujar Thomas.
Thomas juga mengucapkan terimakasih kepada pemerintah pusat atas bantuan pembangunan lapangan berkontraksi beton, yakni Lapangan Yos Sudarso Agats.
“Kami bahagia juga karena pemerintah pusat dalam hal ini PUPR RI telah membangun lapangan dengan kontruksi beton. Dan hari ini kami gunakan untuk laksanakan upacara HUT ke 77 RI tahun,” ujar Thomas.
Baca: Deklarasi Puan Presiden 2024, Muhadir: Punya DNA Presiden
Thomas yang juga Ketua TIM Pemekaran Provinsi Papua Selatan (PPS) berharap, semoga pelaksanaan pembangunan di Asmat terus berjalan maksimal, dan juga daerah lainnya di selatan Papua.
“Karena tujuannya dari DOB PPS untuk melancarkan pemerataan pembangunan di 4 daerah selatan Papua, yakni Merauke, Asmat, Mappi dan Boven Digoel,” pungkas Thomas.
Kurator Fransiska S.