Jakarta, Gesuri.id - Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno menyebut fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau Refuse Derived Fuel (RDF) Plant di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara siap untuk diresmikan pada April 2025.
"Insyaallah pada bulan April tempat ini akan diresmikan Pak Gubernur Jakarta," kata Rano usai meninjau untuk kali pertama RDF Plant di Rorotan, Jakarta Utara, dikutip Selasa (4/3).
Rano yang kerap disapa Bang Doel mengatakan Pemerintah Provinsi Jakarta akan terus melakukan berbagai perbaikan sehingga fasilitas tersebut dapat beroperasi sempurna.
Salah satunya terkait akses jalan. Dia meminta jalan menuju RDF Rorotan dapat diperlebar demi memudahkan pergerakan truk pengangkut sampah yang mayoritas berukuran besar.
"Jalan yang ada di depan ini harus diperlebar karena truk-truk sampah itu agak besar. Pergerakannya tidak boleh terganggu dan ternyata memang sudah ada dalam perencanaan kita untuk membuat dua jalur," ujar dia.
Lalu, terkait bau sampah yang tercium hingga keluar fasilitas, Rano mengakui ini tak bisa dihindari. Namun, sambung dia, Pemprov DKJ sudah melakukan sosialisasi dan memberikan penjelasan pada warga sekitar.
"Mudah-mudahan warga akan paham. Inilah salah satu usaha Jakarta menyelesaikan problem utama yaitu sampah, yang kedua banjir, yang ketiga adalah kemiskinan kota. Kita enggak boleh capek sosialisasi. Ini tugas pemerintah daerah," kata Rano.
Sebelumnya, warga Rorotan mengaku mencium bau sampah dari RDF Plant Jakarta saat dilakukan pra-pengujian sistem dan alat di fasilitas tersebut.
Menanggapi keluhan tersebut, Project Manager Pembangunan RDF Plant Jakarta KSO Wika-Jaya Konstruksi Angga Bagus mengatakan bau muncul disebabkan pengaturan unit Advanced Oxidation Process (AOP) atau proses oksidasi pada deodorizer (penghilang bau) belum beroperasi penuh.
Dia lalu memastikan seluruh sistem pengendalian bau sudah disempurnakan dan siap beroperasi optimal sehingga bau sampah dari fasilitas tak akan muncul lagi di masa mendatang.
Adapun RDF Plant Jakarta diklaim mampu mengolah sampah hingga 2.500 ton per hari.