Langowan, Gesuri.id - Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Utara (Sulut) Steven O.E Kandouw optimistis semangat gotong royong di tengah Bangsa Indonesia sanggup melawan radikalisme dan fundalmentalisme yang tanpa disadari telah menusuk hingga ke sendi-sendi kehidupan. Hal itu mulai dirasakan dari lembaga agama hingga lembaga pendidikan.
"Paham radikalisme dan fundalmentalisme ini sudah menjadi momok jangan sampai di Sulut ini disusupi oleh benih-benih seperti itu," ujar Wagub Kandouw saat menghadiri Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Tingkat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Tahun 2018, baru-baru ini.
Baca: Megawati: Gotong Royong adalah Intisari Pancasila
Ia menegaskan Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, dibentuk, dibangun, dan dijaga karena gotong royong.
"Pentingnya gotong royong harus kita pupuk, jaga dan dilestarikan," ujar kader PDI Perjuangan itu.
Dalam sambutannya, Ia juga mengatakan bulan bhakti gotong royong oleh pemerintah pusat harus diperingati setiap tahun. Khusus di Sulut, Ia melanjutkan, gotong royong menjadi nilai kepribadian yang paling dalam.
"Di bagian selatan nyiur melambai ini gotong roying disebut moposat, bagian utara mapaluse dan di minahasa raya disebut mapalus semua itu tidak lain gotong royong," ujar Kandouw.
Kandouw menekankan acara BBGRM bukan seremonial melainkan momentum untuk mengingatkan kepada bedanya kerja sendiri dan kerja gotong royong dalam segala aspek kehidupan dalam masyarakat.
"Tiga tahun lalu sulut jadi tuan rumah Presiden Jokowi sempat hadir kebetulan dilaksanakan di tempat kediaman bapak Gubernur di Kolongan waktu itu pak Gubernur belum jadi Gubernur," ujarnya.
Kandouw menambahkan pentingnya nilai-nilai gotong royong harus dipupuk, dijaga dan dilestarikan dalam segala aspek religi, sosial, budaya, serta stabilitas keamanan dan lainnya. "Implementasi gotong royong mutlak kita transformasikan dan diejawantahkan dalam kehidupan sehari-hari," tegas Kandouw.
Baca: Dewi Aryani: Percepat Pembangunan dengan Gotong Royong
Ia mencontohkan bapak gubernur Sulut memberikan bermacam bantuan kepada kelompok tani dan kelompok nelayan, gelar pangan murah, bazar sembako, bakti sosial periksa gula darah, kolesterol dan asam urat gratis, penyerahan bansos untuk panti asuhan, kerja bakti, doorprize dan lain sebagainya.
"Tidak ada kata selain ikut bertanggung jawab sepenanggungan kepada rakyat, ini wujud kebersamaan bersama. Berat sama dipikul ringan sama dijinjing semua itu demi kesejahteraan masyarakat," Ia mengharapkan.