Semarang, Gesuri.id - Walikota Semarang Hendrar Prihadi geram atas beberapa kasus teror pembakaran sepeda motor yang dilakukan orang-orang tak bertanggung jawab di beberapa wilayah Kota Semarang yang dipimpinnya. Tercatat hingga kini terdapat 16 kasus di 16 tempat berbeda dalam waktu tak lama berselang. Ironinya para pelaku masih bebas berkeliaran dan belum satu pun berhasil diungkap motif dan siapa pelaku terornya.
Atas terjadinya beberapa kasus menjelang Pemilu Legislatif dan Presiden tersebut, Hendrar Prihadi atau yang lebih akrab dikenal Hendi meminta masyarakat tak perlu ragu dan takut atas teror tersebut. "Kami minta warga Semarang tetap guyub dan mengadakan ronda menjaga serta mengawasi lingkungan masing-masing. Jangan takut terhadap teror, mari kita hadapi bersama", ungkap Hendi.
Pemerintah Kota Semarang bersama Polrestabes Semarang selaku melakukan koordinasi, termasuk dalam upaya mengamankan wilayah. Bahkan Hendi berencana setiap wilayah RT akan dipasang minimal satu CCTV untuk mengamati situasi Kamtibmas.
"Ada sekitar 11 ribu RT di wilayah Kota Semarang ini. Kalau satu CCTV kira-kira seharga Rp 500 ribu, maka dibutuhkan anggaran sekutar Rp 5,5 milyar dan itu akan dianggarkan di APBD Perubahan", ungkap Hendi di Balaikota Semarang, Rabu (20/2) petang.
Meski nanti wilayah RT sudah dipasang CCTV, Hendi masih berharap warga tidak menggantungkan begitu saja dengan adanya alat kamera pemantau. Pengamanan fisik dengan cara mengawasi dan mewaspadai gangguan Kamtibmas masih perlu dilakukan. Sebab alat merupakan benda mati yang tak mampu berbuat apa-apa apabila menangkap kejadian melalui perekaman. Oleh karena itu masih perlu melakukan penguatan pengamanan, semisal dengan melalukan atau memberlakukan sistem portal yang menjadi pintu seleksi atau pengawasan bagi siapa saja yang keluar masuk wilayah.
Menurutnya portal yang diberlakukan pada jam tertentu akan mengurangi resiko gangguan keamanan. Misalnya ada pelaku yang masuk wilayah karena panik pasti akan kebingungan untuk keluar wilayah dan gerak-geriknya akan mudah dibaca.
Rencana Hendi memasang CCTV di seluruh wilayah RT masih perlu dibicarakan lebih lanjut di wilayah-wilayah. Pengelolaan dan penempatan perlu di bicarakan oleh pengelola lingkungan, supaya alat tersebut dapat berfungsi optimal dan tidak mangkrak. Hal ini wajar, karena alat CCTV yang dibeli dengan anggaran APBD tersebut merupakan aset pemerintah yang haris dipertanggungjawabkan keberadaannya.
Sementara terpisah Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abiyoso memaparkan pihaknya bersama seluruh potensi masyarakat terus menggalakkan pengamanan swakarsa setiap saat untuk mengamankan wilayah Kota Semarang. Para Bhabinkamtibmas di setiap kelurahan telah mengkoordinasikan sistem pengamanan wilayah dibantu Babinsa (TNI AD) kepada masyarakat setempat. Bahkan setiap malam, Polrestabes Semarang mengaktifkan patroli kewilayahan dengan menyambangi wilayah-wilayah perumahan dan melintasi jalan-jalan yang rawan gangguan.
"Kami akan profesional dan tegas terhadap pelaku teror atau pengganggu kamtibmas. Oleh karena itu jangan pernah coba-coba melakukan tindakan apapun untuk mengganggu ketentraman dan keamanan Kota Semarang. Akan kami tindak tegas sesuai undang-undang yang berlaku", ujar Kombes Pol Abiyoso.