Jakarta, Gesuri.id - Virus Corona atawa coronavirus kini menjadi teror menakutkan bagi masyarakat dunia, tidak terkecuali warga Indonesia. Apalagi, sampai saat ini, belum ditemukan vaksin yang bisa menangkal virus tipe baru yang mematikan itu.
Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Hadoyo berpendapat, Virus Corona yang dikabarkan bisa menular antar manusia ini adalah ancaman serius bagi keselamatan manusia.
Dikatakan, virus corona yang bermula dari kota Wuhan, China ini, hanya dalam waktu yang singkat, sudah menyebar kebeberapa negara lainnya.
Baca: PDI Perjuangan Ciamis Gelar Sosialisasi HIV/AIDS & Stunting
“Melihat pergaulan dan pergerakan manusia global saat ini, tentunya setiap orang sangat rentan terjangkit virus yang mematikan ini,” kata Rahmad kepada gesuri.id, Jumat (24/1).
Lalu bagaimana cara terbaik menyikapi wabah mengerikan tersebut? Legislator PDI Perjuangan asal Dapil Jawa Tengah V ini mengatakan, parlemen akan mendorong pemerintah untuk mempersiapkan diri, melakukan langkah-langkah antisipasi.
“Negara tidak perlu panik, tapi harus tetap waspada. Pemerintah harus proaktif melakukan langkah langkah antisipasi, termasuk bila nantinya ditemukan kasus Pneumonia berat yang diakibatkan virus tersebut di Indonesia, pemerintah harus bisa menangani dengan cepat dan tepat,” ungkap Rahmad.
Lebih jauh, Rahmad Handoyo mengatakan beberapa hal yang perlu segera disiapkan sebagai langkah antisipasi. Salah satunya adalah menyiapkan rumah sakit (RS) khusus.
“Negara harus menyiapkan rumah sakit khusus. Hal ini penting agar penyebaran virus yang kemungkinan dibawa warga asing maupun warga Indonesia itu dapat dicegah penyebarannya,” ujarnya.
Selain itu, tambah Rahmad, pengecekan terhadap penumpang dibandara yang ada di Tanah air, khususnya yang datang atawa yang telah berpergian ke China, perlu terus diawasi.
“Menurut saya, pemerintah perlu membentuk Satuan Tugas (Satgas) Khusus yg bertugas mengantisipasi penyebaran virus corona di Indonesia,” ucapnya.
Hal yang tak kalah pentingnya, menurut Rahmad, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan harus berkoordianasi dengan WHO dalam menyikapi wabah penyakit yang mendunia ini.
“Kementerian Kesehatan tidak bisa bergerak sendiri, tapi harus berkoordinasi dan bersinerji dengan Lembaga kesehatan internasional tersebut agar langkah antisipasi penyebaran ancaman virus corona bisa dilakukan lebih tepat,” tegas Rahmad.
Kepada warga, khususnya yang akan mengunjungi atawa yang sudah mengunjungi China, negara yang merupakan sumber virus, Rahmad Handoyo menghimbau agar bersikap hati-hati.
“Jika ada keluhan, misalnya seperti ciri ciri diakibatkan inveksi virus corona,seperti demam, batuk dan sesak nafas dan kesulitan bernafas (gejala pneumonia), segera berobat kerumah sakit yang telah ditunjuk pemerintah. Ini penting. Selain untuk antisipasi serta untuk proses penanganan yg cepat, bisa juga untuk mencegah kemungkinan kemungkinan yang lebih buruk,” katanya.
Baca: PDI Perjuangan Sumut Sosialisasi Pancasila ke Kampus
Kasus Pneumonia berat (infeksi pada jaringan dan kantung uadara di paru-paru) akibat terinveksi virus Corona berawal dari Kota Wuhan, China, mulai menyebar keluar negeri pada 31 Desember 2019 dan menyebabkan kematian.
Hingga 21 Januari 2020, ditemukan 224 kasus dengan empat kasus kematian. Negara lain yg telah ditemukan kasus itu, Jepang satu kasus, Korea Selatan satu kasus, dan Thailand dua kasus.
Wuhan di Provinsi Hubei, China, lokasi yang diduga asal mula penyebaran virus Corona, saat ini sedang diupayakan steril oleh otoritas setempat.