Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Wayan Koster mengakui infrastruktur Bali sebagai destinasi pariwisata dunia masih tertinggal. Koster mengungkapkan hal itu saat mendaftar Pilkada 2024 di KPU Bali, Denpasar, Kamis (29/8).
“Sebenarnya, Bali sangat tertinggal dalam infrastruktur, apalagi dalam posisi sebagai destinasi wisata utama dunia, Bali sangat tertinggal, sudah lama tertinggal dalam urusan infrastruktur,” kata Koster menanggapi rencana kubu bakal pasangan calon Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana membangun bandara di Bali Utara.
Bersama bakal calon wakil gubernur Giri Prasta, Koster pun berjanji, apabila terpilih pada pemilihan gubernur (Pilgub) Bali 2024, akan serius membangun infrastruktur, terutama transportasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Pulau Dewata dan pariwisata.
Diketahui, Gubernur Bali periode 2018-2023 itu mengatakan, saat dia memimpin Bali, sebenarnya sudah dilakukan pembangunan infrastruktur darat, laut, maupun udara, namun semua itu belum cukup. Karena itu, dia bersama Giri Prasta menjanjikan pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana strategis, menata kepariwisataan Bali secara fundamental dan komprehensif.
Bakal pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan dan delapan partai politik itu menyinggung ketimpangan pembangunan antara Bali bagian utara dan selatan, kemudian Bali timur dan barat, yang membuat 60 persen lebih ekonomi hanya berputar di Bali bagian selatan.
Menurut dia, hal ini yang membuat ekonomi sangat tertinggal di bagian utara, barat, dan timur. Pemerataan ini tidak dapat hanya dibangun dengan wacana.
“Harus dengan konkret menumbuhkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, yang ada di Bali timur, utara, dan barat, tapi apa itu rencana dari kami, ya tidak bisa dibuka di sini sekarang,” pungkasnya.
Bagi Koster, upaya membangun pusat pertumbuhan perekonomian Bali adalah untuk menyeimbangkan pembangunan antarwilayah di Bali, sehingga masyarakat bisa menikmati hasil pembangunan yang lebih berkeadilan.