Surabaya, Gesuri.id - Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur (Jatim) Whisnu Sakti Buana menyebut, sebagai sebuah ideologi, Pancasila sudah membawa budaya sebagai identitas negara.
Whisnu meyakini, kelima sila yang dikembangkan oleh pendiri bangsa terus bertahan menjadi ideologi utama rakyat Indonesia.
"Pancasila sudah menjadi rumah kita yang Berbhineka Tunggal Ika. Insya Allah sampai akhir zaman," ujar Whisnu, Senin (30/5).
Baca: Ada Makna Dibalik Sebutan 'Kota Rahim Pancasila' Bagi Ende
Menurut Whisnu, dengan perbedaan budaya dan adat, kondisi tersebut bukan menjadi jurang pemisah antar kultur dan etnik.
"Semua menyatu, tidak ada lagi dikotomi dalam kehidupan masyarakat," ujarnya.
"Tinggal bagaimana saat ini, pengaplikasian bisa menguat sampai pada lintas usia. Maksudnya, nilai-nilai Pancasila bisa terlaksana untuk generasi muda sekarang," tambah mantan Walikota Surabaya itu.
Alumnus ITS tersebut menambahkan, Pancasila menjadi sebuah ideologi yang bermutu tinggi dan terbagi menjadi tiga dimensi. Salah satunya, Dimensi Realistis.
"Yaitu penjabaran dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga sangat realistis dalam pengaplikasian di setiap kehidupan masyarakat," terang Whisnu.
Di tengah gempuran asing mulai dari fashion, makanan hingga budaya sudah menggerus kondisi dikehidupan anak muda. Hingga kekhawatiran klaim budaya asli Indonesia oleh asing sudah terjadi.
Baca: Gus Mis Pimpin Doa Dari Tunisia Akan Kepergian Buya Syafii
"Nah kalau dibiarkan tanpa disadari, sudah menjadi bentuk penjajahan dalam tanda kutip mental anak muda," ungkapnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pendidikan menjadi dasar dalam membentuk ideologi. Sehingga doktrinisasi paham-paham radikal dapat dibendung.
"Untuk itu pemahaman setiap sila dalam Pancasila harus bisa teraplikasikan dengan baik oleh masyarakat. Termasuk generasi muda saat ini," pungas Whisnu.