Surabaya, Gesuri.id - Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mengingatkan peran emak-emak dalam pencegahan dan memutus rantai pandemi Covid-19 adalah sebagai ujung tombak.
Itu diungkapkan Whisnu saat puluhan ibu-ibu dari berbagai Kecamatan wilayah Surabaya Timur bertemu dengannya di Rumah Dinas, baru-baru ini dalam rangka sosialisasi Kampung Tangguh.
Baca: Sam Matasak Ajak Isi Kemerdekaan dengan Karya Sesuai Talenta
Ia tak sendiri namun didampingi oleh sang istri, Dini Syafariah Endah.
Pasangan suami-istri ini terlihat kompak mensosialisasikan program pencegahan penularan virus Corona.
"Ibu-ibu ini ujung tombak bagaimana proses pemutusan rantai pandemi melalui Kampung Tangguh bisa berjalan efektif," ujar pejabat yang akrab disapa WS.
Satu di antaranya, alumnus ITS Surabaya ini mencontohkan keberadaan dapur umum yang berada di perkampungan.
Untuk operasional nantinya bisa menggunakan anggaran Dana Stimulan Rp 10 Juta.
Pendirian dapur umum diharapkan bisa memproduksi makanan yang bergizi untuk memperkuat imunitas tubuh bagi warga.
"Karena bapak-bapak jarang bisa masak yang enak. Kecuali panjenengan semua," kelakar WS sembari tersenyum.
Agar pendirian dapur umum bisa berjalan, putra bungsu mantan Sekjen PDI Perjuangan Ir Soetjipto ini terus mengawal persetujuan pencairan Dana Stimulan.
Baca: Muslahudin Daud: Isi Kemerdekaan Dengan Kegotongroyongan
"Iya masih di meja Bu Wali (Wali Kota Risma, Red). Tinggal diteken saja. Terus saya kawal, biar ndang segera digunakan masyarakat. Kasihan warga urunannya sudah menipis," terang alumnus SMAN 9 Surabaya ini.
Terpisah, Dini Syafariah Endah mendukung langkah Pemkot Surabaya dalam proses pendirian Dapur Umum.
"Ini biar masyarakat yang terdampak juga bisa terbantu. Khususnya dalam hal permakanan," ungkap alumnus FISIP UGM ini.