Surabaya, Gesuri.id - Wakil Walikota Surabaya sekaligus Wakil Ketua Gugus Tugas Covid 19 Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menyatakan penambahan anggaran pemberdayaan Kampung Tangguh di setiap RT direncanakan akan dikucurkan setiap dua minggu sekali.
Baca: Bendera Dibakar, Megawati Serukan Terus Rapatkan Barisan
Penambahan anggaran tersebut untuk menambah fasilitas dalam pemutusan rantai corona.
Semula masing-masing RT mendapat kucuran anggaran sebesar Rp 3 juta setiap bulan. Anggaran tersebut nantinya ditambah menjadi Rp 3,5 juta.
“Penambahan (anggaran,Red) ini nantinya bisa digunakan untuk menambah dapur umum di masing-masing RT,” kata Whisnu seusai mengunjungi Kampung Tangguh di RT 7 RW 1 Kelurahan Bubutan Kecamatan Bubutan Surabaya, Kamis (25/6).
WS, sapaan Whisnu Sakti Buana, menjelaskan usulan penambahan anggaran ini lantaran terkesan dengan kemandirian Kampung Tangguh di RT 7 Kranggan.
Warga bergotong-royong dalam mencegah penyebaran covid di wilayah tersebut. Salah satunya dengan membuat penyemprotan desinfektan sepanjang 162 meter di sepanjang kampung.”Ini bagus sekali dan bisa menjadi percontohan di kampung lainnya,” kata WS.
Kemandirian membentuk Kampung Tangguh ini, dikatakan alumnus ITS Surabaya ini perlu mendapat support. Bahkan kedepan dengan program yang digagas oleh WS tentang dana Rp50-100 juta per RT bisa digunakan.
“Yah salah satunya seperti menambah fasilitas di kampung tangguh. Bisa bekerjasama dengan Babinkamtibmas dan Babinsa, dalam menambah saluran desinfektan. Jadi ketika warga mau berangkat kerja otomatis dinyalakan sehingga kondisinya steril,” terang pasangan Risma dalam Pilkada Surabaya 2015 lalu ini.
Baca: Bendera Dibakar, Sesepuh Banteng Lampung Turun Gunung
Apresiasi ini direspon oleh Bripka Sugeng, Babinkamtibmas Kecamatan Gubeng Surabaya. Ia menyatakan, kolaborasi dengan Pemerintah Kota Surabaya diharapkan lebih memaksimalkan dalam pemutusan penyebaran virus.
“Selain itu juga sosialisasi yang dilakukan juga harus didukung tidak hanya pengurus RT melainkan seluruh warga,” kata Sugeng.