Jakarta, Gesuri.id - Akademisi Yance Arizona menegaskan dinasti politi jangan dijadikan sebagai sesuatu yang normal, namun harus terus dilawan.
"Kita harus terus melawan supaya dinasti politik tidak meluas dalam konteks demokrasi elektoral di Indonesia, terutama di tingkat nasional, kita tidak boleh menjadikan dinasti politik sebagai sesuatu yang normal," ujarnya, Minggu (29/10).
Pasalnya, dinasti politik menghancurkan perjuangan reformasi yang telah dibangun selama 25 tahun terakhir.
Yance menjelaskan ketika reformasi bergulir tahun 1998, mahasiswa dan seluruh komponen bangsa berjuang untuk menciptakan sistem politik yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
"Kita berkomitmen untuk membangun secara bersama demokrasi yang partisipatif," ujarnya.
Namun, lanjutnya, yang disaksikan saat ini sisa sisa semangat KKN yang muncul dari masa Orde Baru tumbuh kembali dinasti politik yang sarat dengan KKN dan masih memanfaatkan demokrasi elektoral.
Ia mencontohkan praktik dinasti politik di banyak pemerintahan, di banyak pemilihan kepala daerah telah menunjukkan banyak sekali sisi negatif. "Korupsi nepotisme yang terus merajalela," tandasnya.
Untuk itu, Yance menekankan bangsa ini harus terus melawan supaya dinasti politik tidak meluas dalam konteks demokrasi elektoral di Indonesia, terutama di tingkat nasional.
Maka, Yance mengaskan perlu terus membangun komitmen, memperkuat komitmen untuk membangun sistem pemerintahan yang memberikan kesetaraan akses kepada seluruh warga Indonesia dan menciptakan satu pemerintahan yang berdasarkan sistem meritokrasi sesuai dengan semangat republik yang dicetuskan oleh para pendiri republik ini pada tahun 1945.