Bandung, Gesuri.id - Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, memberikan penawaran kesempatan bagi mahasiswa prodi hukum untuk mengikuti program magang di Kemenkumham.
Baca: Fraksi PDI Perjuangan Buka Lowongan Magang Bagi Milenial
“Kementerian kami membuka kemungkinan bagi mahasiswa hukum untuk melakukan magang di unit yang berbeda. Jika anda tertarik, silakan mendaftar secara online melalui situs web kami, ini akan memberi anda pengalaman yang baik tentang bagaimana melayani publik dengan pengetahuan yang telah anda pelajari dalam studi anda sekalian," ucapnya saat hadir di acara Global Alliance For Justice Education (GAJE) bersama Universitas Pasundan menggelar seminar internasional The 10th Worldwide Conference and Training of Trainers, di Kampus Pascasarjana Universitas Pasundan Jalan Sumatra Nomor 41, Kota Bandung 4-10 Desember 2019.
Ia didampingi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat, Liberti Sitinjak, dan Pimpinan Pratama Kanwil Kemenkumham Jawa Barat.
Rombongan Yasonna Laoly disambut hangat oleh Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan sekaligus Direktur Pascasarjana Unpas, Didi Turmudzi; Ketua YPT Pasundan, Makbul Mansyur; dan Rektor Unpas, Eddy Jusuf.
Selain meresmikan pembukaan dari gelaran tersebut, Yasonna Laoly pun menjadi keynote speaker dari konferensi bertajuk 'The Inspiration and Diversification of Justice Education (Inspirasi dan Diversifikasi Pendidikan Keadilan)'.
Dihadapan ratusan peserta yang terdiri dari praktisi hukum, NGO, mahasiswa, dan akademisi dari civitas Unpas serta perwakilan 48 negara dunia, Yasonna Laoly mengungkapkan rasa bahagia dan bangganya.
Menurutnya, acara tersebut memerlukan upaya besar untuk dapat mengorganisir para peserta, terlebih mereka berasal dari sejumlah negara dari lima benua.
Selain itu, tema yang diusung pun dinilainya sangat relevan dengan tantangan global saat ini, di mana masalah keadilan dan pendidikan mendapatkan perhatian dunia sebagai hak asasi manusia yang mendasar.
"Sebagai bagian dari reformasi peradilan nasional, kami telah terlibat dalam beberapa kerja sama internasional untuk mendukung upaya memperkuat lembaga hukum dan meningkatkan pendidikan hukum di Indonesia. Bekerja dengan entitas internasional selalu menginspirasi dan mendorong kami, untuk menciptakan inisiatif baru untuk meningkatkan kapasitas nasional kita" ujarnya dalam sambutan di Aula Mandalasaba dr Djoenjonan Kampus Pascasarjana Unpas, Rabu.
Ia menuturkan, sebagai bagian dari proses diversifikasi, semua pihak perlu memiliki pendekatan baru dalam pendidikan.
Mahasiswa, katanya, perlu kesempatan lebih besar mendapat paparan keterampilan praktis yang diperlukan untuk melayani sebagai hakim, jaksa penuntut atau pengacara litigasi.
Maka lulusan prodi hukum yang memiliki integritas dan profesional melalui proses pendidikan berkualitas tinggi sangat penting dan harus dikembangkan lebih lanjut. Sebab sangat diperlukan untuk mendukung sistem peradilan di Indonesia.
Baca: Jateng Siap Kirim Tenaga Ikuti Program Magang ke Jepang
Yasonna Laoly juga menambahkan bahwa pemerintah Indonesia telah berupaya sebaik mungkin dalam menegakan keadilan hukum dan HAM dengan efektif dan transparan.
"Pekerjaan bersama seperti mengadakan Konferensi hari ini memang sangat bermanfaat karena mahasiswa dan manajemen Universitas Pasundan dapat memperoleh pelajaran yang diperoleh dan memperluas jaringan internasional mereka, yang diharapkan dapat bermanfaat dan melahirkan inspirasi, program kongkrit, ide-ide baru dan gerakan inisiatif untuk keadilan hukum dan HAM kedepan,” ucapnya