Jakarta, Gesuri.id - Yayasan Mega Gotong Royong DPP PDI Perjuangan bekerja sama dengan Pusat Riset Tanaman Pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan kerjasama dalam rangka sertifikasi benih padi varietas unggul MSP65 yang selama ini dikembangkan oleh PDI Perjuangan, untuk meningkatkan indeks pertanaman dan produktifitas tanaman padi nasional.
Demikian dalam keterangan tertulis diterima Gesuri, Senin (28/4).
Dokumen kerjasama YMGR dan BRIN.
Kerja sama tersebut bertujuan untuk mempercepat adopsi varietas padi lokal yang produktif dan adaptif terhadap perubahan iklim, guna mendukung kedaulatan pangan nasional.
Diketaui, peningkatan produksi beras nasional menjadi agenda utama pembangunan pertanian di Indonesia dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan dan menuju Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
Tim YMGR bersama Tim Peneliti dari BRIN di lokasi penanaman padi MSP65.
Strategi untuk meningkatkan produksi padi dapat dilakukan melalui perluasan areal tanam, peningkatan indeks pertanaman dan peningkatan produktivitas. Untuk mendukung upaya tersebut diperlukan berbagai terobosan teknologi dan inovasi produksi padi.
Perluasan areal tanam padi dapat dilakukan dengan memanfaatkan lahan-lahan sub optimal seperti lahan rawa dan lahan kering. Peningkatan indeks pertanaman dapat diusahakan dengan membudidayakan varietas unggul padi yang berumur genjah.
Sementara untuk peningkatan produktivitas dapat ditempuh dengan memperbaiki pengelolaan tanaman serta menggunakan benih varietas unggul yang memiliki potensi hasil tinggi.
Proses produksi benih Penjenis (Label Kuning).
Kerjasama ini telah berlangsung sejak bulan Agustus 2024. Tim dari BRIN dipimpin langsung oleh Kepala Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN Cibinong Dr. Yudhistira Nugraha, S.P.,M.P., dgn anggota Tim terdiri dari 13 orang; 11 peneliti dan 2 teknisi dari Pusat Riset Tanaman Pangan dan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi. Sementara Yayasan Mega Gotong Royong diwakili oleh Ir. Edward Tanari, M.Si dan Ir. Mangontang Simanjuntak selaku Penemu padi MSP65.
Galur Padi MSP65 ini, awalnya dikembangkan di Sekolah Lapang Partai di Cariu-Bogor, dan hingga kini sudah 16 kali tanam, dan sudah menyebar hampir di seluruh Indonesia, baik disebar secara sukarela maupun dari petani ke petani mulai dari Aceh hingga Sulawesi, kecuali wilayah Papua.
Varietas padi lokal MSP65 yang diteliti memiliki sejumlah keunggulan, antara lain: Umur panen yang super genjah, hanya 65 hari setelah tanam (HST) di <100 dpl, secara umum di berbagai tempat diketinggian yang berbeda menunjukkan perbedaan umur panen dengan padi lain disekitarnya kurang lebih 1 bulan, toleran terhadap kondisi iklim kering yang ekstrem, bahkan masih produktif di lahan kering (ladang) tahan terhadap berbagai penyakit, beras yang dihasilkan memiliki tekstur pulen, dan kebutuhan pupuk yang optimal, serta terutama hemat Air.
Dengan potensi produktivitas mencapai 12 ton per hektar dan umur panen yang singkat, MSP65 memungkinkan petani untuk melakukan panen hingga empat kali dalam setahun, itu berarti bisa menambah 2 kali jumlah beras nasional yang ada sekarang.
Penanaman di lapang memperlihatkan perbedaan yang signifikan dengan varietas yang lain.
Ini merupakan sebuah terobosan revolusi pertanian yang berpotensi meningkatkan hasil panen dan pendapatan petani secara signifikan. Singkatnya dgn optimalisasi Index pertanaman akan memastikan kebutuhan beras nasional cukup.
Observasi multi lokasi telah dilakukan pada bulan Oktober 2024 di tiga lokasi berbeda di Kab. Bogor, yaitu desa Kemang, Jonggol, dan Cariu. Hasil panen dari lokasi-lokasi tersebut kemudian disortir untuk dijadikan benih induk berlabel Kuning (benih penjenis) yang saat ini sedang dalam masa pertumbuhan yang selanjutnya akan dikembangkan menjadi benih siap tanam bagi petani. (label Kuning-label Putih-Label Biru-label ungu/sebar)
Kerja sama antara Yayasan Mega Gotong Royong dan BRIN ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas benih padi di Indonesia, serta berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan petani dan pencapaian swasembada pangan nasional.
Padi MSP65 dijelaskan keunggulannya ke Ibu Megawati Soekarnoputri saat Rakernas Partai di Ancol.
Proses sertifikasi benih MSP65 kini sedang di proses oleh Dinas Pertanian Bogor yang akan diteruskan ke Pusat Perlindungan dan Pelepasan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian untuk didaftarkan sebagai Varietas Lokal asal Kab. Bogor. Selanjutnya setelah proses tersebut selesai dilanjutkan dengan pelepasan varietas supaya pengembangan benih varietas MSP65 menjadi lebih luas.
Proses kerjasama sertifikasi benih padi MSP65 ini dipantau dan dikoordinasikan langsung dengan pimpinan Yayasan sekaligus pimpinan Partai; Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Hasto Kristiyanto, Olly Dondokambey, Prananda Prabowo, serta Aryo Adhi Darma. Diharapkan hasil sertifikasi benih padi MSP65 akan dilaporkan pada Kongres VI PDI Perjuangan yang akan berlangsung tahun 2025 ini.