Serang, Gesuri.id - Ketua Komisi V DPRD Banten Dr. Yeremia Mendrofa bersama dengan anggota Komisi V dr. Hj. Shinta Wisnu Wardhani dan H. Hilmi Fuad melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor)) dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Banten mengenai penyelarasan program DPMD dengan Perencanaan Pembangunan Desa tahun 2023 bertempat di Ruang Rapat Komisi V DPRD Banten, Selasa (20/12).
Baca:: TB Hasanuddin Bantu Modal Pedagang Serabi di Sumedang
Pada rapat koordinasi ini Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Banten Ir. Hj. Virgojanti hadir bersama dengan Sekdis DPMD Provinsi Banten H. Deden Indrawan beserta jajarannya.
Dalam kesempatannya memimpin rapat koordinasi ini, Yeremia menyampaikan terdapat beberapa aspek yang harus ditinjau dengan baik, yakni pemberdayaan dan pendayagunaan lembaga kemasyarakatan desa, dan kerjasama desa dengan konsolidasi capaian implementasi dan efektifitas pendamping desa, serta merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah yang timbul dalam pelaksanaan program serta penanganan stunting.
Dalam hal ini Kadis DPMD Provinsi Banten Virgojanti mengatakan bahwa ada 9 isu strategis pemberdayaan masyarakat dan 9 langkah yang diupayakan dalam Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Lebih lanjut lagi, Virgojanti juga menyampaikan bahwa Tahun 2022 ini Indeks Desa Membangun (IDM) Banten mengalami peningkatan, baik dari jumlah desa mandiri, maju, maupun berkembang.
“Untuk target di 2023 kita berharap desa-desa tertinggal di Banten dapat di bimbing sehingga bisa dilakukan intervensi dengan baik dalam perencanaan pembangunan untuk mendukung pencapaian status IDM,” ucapnya.
Baca: Sri Rahayu Ingin Program Kotaku Kurangi Kekumuhan
Dr. Yeremia juga menuturkan terkait pemberdayaan masyarakat dan desa perlu diadakannya sinergitas antara Komisi V dengan DPMD dan penyelarasan perencanaan pembangunan desa. Ia juga berharap penggunanaan anggaran dapat lebih maksimal lagi.
“Perlunya tingkat penggunanaan anggaran itu lebih terarah dan tepat sasaran lagi, jangan hanya habis pada biaya operasional yang outcomenya belum tentu banyak dirasakan oleh masyarakat,” tuturnya.