Ikuti Kami

Yulian Gunhar Ungkap Sejumlah Kejanggalan di PT KFI

Beberapa kejanggalan tersebut antara lain kekosongan posisi direktur utama dari perusahaan pengelola smelter nikel di Kalimantan Timur itu.

Yulian Gunhar Ungkap Sejumlah Kejanggalan di PT KFI
Anggota Komisi VII DPR RI, Yulian Gunhar.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI, Yulian Gunhar mengungkap sejumlah kejanggalan di PT Kalimantan Ferro Industry (KFI). 

Kejanggalan tersebut diungkap Yulian dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) antara Komisi VII DPR RI dengan PT KFI, Senin (8/7). 

BaCa: PDI Perjuangan Akan Umumkan Sikap Politiknya di Kongres 2025

Beberapa kejanggalan tersebut antara lain kekosongan posisi direktur utama dari perusahaan pengelola smelter nikel di Kalimantan Timur itu.

"PT KFI sebagai perseroan terbatas (PT) seharusnya memiliki direktur utama. Apalagi dalam UU PT sendiri disebutkan, jika ada dua direksi dalam satu perusahaan, satu orang menjabat sebagai dirut," jelasnya, kepada awak media, Selasa (9/7).

PT KFI yang berdasarkan dokumen AHU sahamnya dimiliki perusahaan asal China Santa Taihuitong New Material Co Ltd senilai Rp1,12 triliun dan PT PT Nityasa Prima senilai Rp125 miliar, lanjut Gunhar, bisa menunjuk satu orang sebagai direktur utama. Sosok dirut ini yang nanti bertanggung jawab atas berbagai permasalahan serius, seperti insiden kebakaran smelter.

"Bagaimana mekanisme tanggung jawab jika terjadi kejadian serius seperti insiden kebakaran smelter, yang kerap terjadi, jika PT KFI tak punya dirut?" tanyanya.

BaCa: Adian, Ganjar, Ahok Diyakini Tingkatkan Kinerja PDI Perjuangan

Hal lain yang dipertanyakan oleh politikus PDI Perjuangan ini adalah terkait pengakuan PT KFI yang selama ini mengimpor nikel dari Filipina sebanyak 51 ribu ton. Padahal Indonesia merupakan termasuk pemasok nikel terbesar di dunia.

"Impor bahan baku nikel dari Filipina itu harus dipaparkan secara detail datanya, baik jumlah, kualitas, maupun peruntukannya. Apakah benar pasokan nikel asal Filipina ini hanya untuk memenuhi kekurangan pasokan nikel dari trader nikel dalam negeri?" tutur Gunhar seperti yang dikutip melalui laman RMOL.

Quote