Bombana, Gesuri.id - Empat kursi milik PDI Perjuangan Bombana hasil Pemilu 2024 jadi magnet bagi mereka yang berniat jadi pemimpin Bupati Bombana. Hingga berakhirnya masa pengambilan formulir pendaftaran calon bupati di partai itu, tercatat ada 10 nama yang berharap restu PDI Perjuangan. Mereka ada yang berasal dari internal partai, maupun non kader.
Irda Siswanto, jadi orang pertama yang datang ke PDI Perjuangan saat dimulainya pendaftaran 15 April lalu. Ketua Kadin Bombana itu mewakilkan urusannya kepada seseorang bernama Sarman guna mengambil formulir. Sedangkan kandidat terakhir, atau nama ke 10 adalah dr Marsasmita. Ia mengambil formulir, Jumat (19/4) malam, diwakilkan kerabatnya bernama Muhammad Arham.
Selain keduanya, nama-nama lain yang sudah juga ikut mengambil formulir adalah Sahrun Gaus. Ia adalah mantan anggota DPRD Sultra dan DPRD Bombana. Lalu ada Arsyad, Ketua DPRD Bombana saat ini yang juga Ketua Nasdem Bombana. Kemudian Burhanuddin. Ia adalah mantan Pj Bupati Bombana. Ada pula Basri Tahir, seorang pengacara. Lalu Andi Firman, mantan Ketua DPRD Bombana. Selain itu, anggota DPD RI, Andi Nirwana Sebbu juga ikut ambil formulir. Sedangkan kader PDI Perjuangan yang berniat ikut seleksi adalah Andi Muhammad Khaekal, politisi PDI Perjuangan yang baru saja terpilih jadi anggota DPRD Bombana dan Johan Salim, mantan Wakil Bupati Bombana.
“Dari 10 nama tersebut, baru Pak Bur (Burhanuddin) yang secara resmi sudah mengembalikan formulir pendaftarannya. Kami sudah memeriksa dokumennya, lengkap sesuai yang dipersyaratkan,” ungkap Asri, Ketua Desk Pilkada PDIP Bombana saat ditemui lenterasultra.com, Jumat (19/4/2024) siang di sekretariat penjaringan PDI Perjuangan di sebuah hotel di Bombana.
Sementara yang lain, kata kader PDI Perjuangan ini, akan ditunggu untuk mengembalikan formular sekaligus melengkapi dokumen yang dipersyaratkan. Jadwalnya, batas pengembalian formulir itu adalah tanggal 20 April, tapi setelah tim penjaringan menggelar rapat internal, pihaknya pun memperpanjang waktu pengembalian formulir sampai tanggal 23 April nanti. “Setelahnya, semua pendaftar akan kami serahkan ke DPD PDI Perjuangan Sultra untuk disaring,” tukasnya.
Kata Asri, PDI Perjuangan memang membuka kesempatan seluas-luasnya kepada Masyarakat Bombana yang berniat menjadi calon bupati dan calon wakil bupati untuk mendaftar dan mengikuti penjaringan kandidat di partainya. Makanya, tidak hanya kader PDI Perjuangan yang berminat tapi juga sejumlah nama non kader ikut bersaing berebut tiket PDI Perjuangan.
“Tugas kami di DPC (tingkat kabupaten) adalah menjaring kandidat. Mereka yang mengembalikan formulir, akan kami dorong untuk dilakukan penyaringan ke DPD PDI Perjuangan Sultra untuk selanjutnya diteruskan ke DPP PDI Perjuangan,” urai Asri. Nantinya, mereka yang lolos penyaringan akan dipanggil untuk mengikuti sesi wawancara di provinsi, guna memaparkan visi dan misinya tentang Bombana, untuk selanjutnya didorong ke DPP guna mendapatkan rekomendasi pencalonan.
Terkait uang pendaftaran, Asri tidak menampik bila pihaknya juga memberlakukan hal tersebut. Kontribusi kandidat itu disebut sebagai biaya gotong royong. Hanya saja, pria baik hati ini memilih tidak menyebutkan nominalnya dengan alasan etis. “Dana gotong royong itu kan bentuk keseriusan juga. Jadi nanti sekalian saat kami sudah terbitkan berita acara penerimaan berkas, baru mereka setor. Semuanya, kami akan teruskan ke DPP,” tandasnya.
Ketua Tim penjaringan PDI Perjuangan kabupaten Bombana berharap calon bupati dan wakil bupati yang telah mengambil formular, tidak hanya mendaftarkan diri saja tetapi betul betul mengembalikan formulir dan melengkapi semua unsur yang dibutuhkan menjadi salah satu landasan untuk didorong serta direkomendasikan ketingkat DPD dan DPP PDI Perjuangan.