Jakarta, Gesuri.id - Mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menentang keras usulan gubernur dipilih anggota DPRD. Ia menilai, pemilihan anggota DPRD membuat masyarakat hanya menjadi penonton.
"Kan dari dulu saya tolak," ucapnya saat menghadiri kegiatan Bentang Harapan JakASA di Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (31/12).
Baca: Berikut Aksi Nyata yang Dilakukan Ganjar Pranowo
"Alasan paling penting kan kita harus mengalami zaman orde baru. Hasilnya apa? Rakyat kan cuma jadi penonton, enggak peduli," lanjut dia.
Lebih lanjut, menurutnya rakyat hanya menyaksikan antara elite politik, jika gubernur dipilih DPRD. Ia mengungkapkan, jika menerapkan skema tersebut, elite parpol akan semakin melanggengkan praktik politik uang.
Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo
Di satu sisi, agar berjalan sesuai keinginan penguasa, anggota DPRD akan disuap atau diancam untuk memilih gubernur yang sesuai elite parpol.
"Cuma deal-dealan sesama ketua umum partai. Deal-dealan juga bisa pakai duit juga. Oknum DPRD dibagi, diatur, atau diancam untuk pilih orang tertentu yang sudah ditentukan. Kita pernah ngalamin kok (saat) zaman orde baru," urai Ahok