Ikuti Kami

Ahok Nilai Hal Yang Menarik Jika Rematch dengan Anies Pada Pilkada DKI Jakarta

Hal ini untuk mengukur sampai sejauh mana bangsa ini mampu menerapkan bhineka Tunggal ika.

Ahok Nilai Hal Yang Menarik Jika Rematch dengan Anies Pada Pilkada DKI Jakarta
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Jakarta, Gesuri.id - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut akan menarik jika dirinya bisa melakukan rematch atau 'pertandingan ulang' dengan Anies Baswedan dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Ahok menceritakan saat dirinya maju di Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 lalu, yang diwarnai dengan sejumlah aksi unjuk rasa.

“Waktu 2017 kan ada koalisi partai kan, bahkan presiden sudah sampaikan ini bahaya kalau diteruskan, bisa ribut, demo nih, lebih baik mundur. Partai yang koalisi juga mau mundur nih,” kata Ahok dalam wawancara eksklusif di Program ROSI, KompasTV, yang ditayangkan Kamis (18/7).

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Tak Berniat Ikuti Pilkada

“Tapi ibu (Megawati Soekarnoputri) mengatakan ‘nggak bisa, ini bagian dari mengedukasi’. Kita kalau mau menyelesaikan masalah bangsa ini, yang keberagaman ini bukan kabur gitu lho, kita mesti tes,” jelasnya.

Oleh sebab itu, Ahok mengaku akan lebih menarik jika bisa melakukan rematch dengan Anies, untuk mengukur sampai sejauh mana bangsa ini mampu menerapkan bhineka Tunggal ika.

“Justru kalau bisa rematch dengan Pak Anies lebih menarik. Supaya mengukur sampai di mana bangsa ini setelah naik levelnya untuk menuju bhineka tunggal ika.”

Namun, saat Rosiana Silalahi, host Program ROSI, menanyakan untuk menegaskan apakah Ahok memang ingin melakukan rematch, ia menjawab bahwa maksudnya bukan seperti itu.

Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo

“Bukan, maksud saya ini kalau Anda mengatakan bahwa ini takut ribut. Kalau takut ribut ya paling cocok ya rematch dong untuk mengukur supaya apel dengan buah apel bandingnya.”

Mengenai kepercayaan dirinya melakukan rematch, Ahok mengatakan bahwa ini bukan masalah percaya diri atau tidak percaya diri. Melainkan untuk melihat perkembangan bangsa.

“Menarik menurut saya, untuk mengukur, kan. Apakah terjadi lagi demo yang besar, apakah terjadi lagi pasang tulisan di mana-mana.”

Quote