Dompu, Gesuri.id - Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB nomor urut 2, TGH Ahyar Abduh-Mori Hanafi yang diusung PDI Perjuangan memberi perhatian khusus terhadap perkembangan kopi Tambora. Tak tanggung-tanggung, kopi yang banyak tumbuh di Kabupaten Dompu akan menjadi kopi terkenal dan mendunia.
Hal itu disampaikan oleh calon Wakil Gubernur NTB, H Mori Hanafi ketika bertemu kelompok pengusaha kopi mandiri, di Desa Tambora, Pekat, Dompu, Selasa, pekan lalu di hadapan masyarakat yang menjadi petani dan pengusaha kopi.
Perlu diketahui, di Dompu sendiri ada kelompok pengusaha kopi Tambora yang tergabung dalam kelompok usaha King Coffee. Kelompok usaha ini telah menjalankan bisnis kopi tambora pada jenis robusta dan kopi luwak. Selama ini kelompok King Coffee menjalankan bisnis kopi tanpa sokongan pihak manapun. Dimulai dari pengolahan, pengemasan, sampai ke penjualan.
Baca: Ahyar-Mori Bertekad Tingkatkan Kemampuan Buruh
Mendengar hal tersebut, Mori bersama Ahyar berkomitmen akan membantu pemasaran kopi Tambora tersebut bahkan sampai ke manca negara.
“Saya sangat mendukung dan berjanji untuk membantu pengembangan pemasaran kopi Tambora sehingga bisa dikembangkan dan terkenal hingga ke mancanegara,” ujar Mori.
Dia menambahkan, alasan akan mendukung produk kopi Tambora adalah karena ciri khas yang dimiliki kopi itu. Terlebih, kopi Tambora di kelola dalam satu asosiasi dengan Gunung Tambora yang namanya sudah sangat terkenal di penjuru dunia akibat dampak letusannya pada ratusan tahun lalu menjadi legenda dalam sejarah dunia.
Salah seorang pemilik brand vanbredo Tambora coffee, Ari Priono menjelaskan, kopi robusta Tambora memiliki cita rasa berbeda dibanding kopi daerah lain. Bahkan dia bercerita, kalau Kepala Badan Ekonomi Kreatif RI Triawan Munaf sampai sangat terkesan pada cita rasa kopi robusta Tambora saat hadir di Festival Pesona Tambora, April tahun lalu.
Baca: Ahyar-Mori Akan Bangun Pariwisata Lombok Timur
Menanggapi paparan dari salah seorang pengusaha kopi, Mori pun berjanji akan membangun strategi bagaimana meningkatkan nilai tambah produk-produk komoditas yang dimiliki NTB, termasuk promosi lebih lanjut yang melibatkan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, sampai ke desa-desa dengan mengembangkan Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM). Namun sebelum itu, dirinya ingin terlebih dahulu ingin membuat mindset kesadaran masyarakat NTB untuk mencintai produk lokal.
“Kita akan membuat masyarakat NTB lebih bangga terlebih dahulu menggunakan produk lokal dibandingkan produk luar,” tutup Mori.