Makassar, Gesuri.id - Legislator termuda DPRD Kota Makassar, Al Hidayat Samsu memutuskan naik kelas menuju DPD RI. Hal tersebut menjadi jelas saat Al Hidayat Samsu menyetor syarat dokumen dukungan di Hotel Mercure Kamis (29/13).
Baca: Megawati Umumkan Capres PDI Perjuangan di 2023
Anggota Komisi A DPRD Makassar itu menjadi pendaftar ke sepuluh yang menyetor dokumen dukungan minimal sebagai syarat maju menjadi Senator DPD RI. Al Hidayat bersama timnya menyetor 6.245 KTP dari 18 sebaran kabupaten kota yang ada di Sulawesi Selatan.
Admin Balon Al Hidayat Samsu, Muhammad Irsadi mengatakan, pihaknya menyiapkam 2.000 dokumen sebagai cadangan. “Daerah terbanyak kami ada di Gowa dan Makassar. Sama-sama banyaknya,” ujarnya saat ditemuu di Hotel Mercure
Di tempat yang sama, Al Hidayat Samsu mengatakan jika dirinya memutuskan untuk maju sebagai calon senator DPD RI adalah keputusan sadar yang tetap mendapatkan dukungan dari teman terdekat dan keluarganya.
Al Hidayat merasa belum ada satu pun perwakilan anak muda di DPD RI. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan yang mendorongnya untuk menjadi senator.
“Kita maju karena momentum, ini adalah bonus demografi sekarang. 54 persen pemilih muda dan kami melihat di DPD itu belum pernah ada anak muda disana. Artinya belum ada pernah kemudian ada menyuarakan terkait anak muda,” ungkap politisi asal Partai PDI Perjuangan itu.
Meski hadir sebagai perwakilan anak muda, namun jika terpilih kelak, kehadirannya sebagai senator tentu adalah untuk kepentingan semu kalangan.
“Oleh karena itu Sulawesi Selatan adalah rumah kita. Siapa pun mereka. Mau dia muda, kaya maupun dia orang tua, mau dia kaya maupun miskin, kita akan bekerja untuk mereka,” ujar Al Hidayat.
Al Hidayat mengatakan, ada 39 bakal calon DPD RI. Dia pun siap untuk bersaing tanpa harus bergesekan dengan lawan politiknya.
Baca: Ini Tema yang Diusung di HUT ke-50 PDI Perjuangan
“Kami hadir disini bukan hanya posisi, uang, pengalaman, power di DPD. Kami di sini ingin bekerja untuk Sulawesi Selatan ke depannya. Jadi itu adalah alasan mendasar kami,” ujarnya.
“Persoalan menang dan kalah itu persoalan terakhir. Intinya menurut kami dan pandangan kami asalkan hati kita bersih. Pikiran kita bersih kita akan bersama-sama untuk bekerja untuk Sulawesi Selatan ke depannya,” tandas Al Hidayat.