Kupang, Gesuri.id - Muhammad Zinedine Alam Ganjar, anak calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo bermain futsal dengan komunitas teman tuli saat melakukan kunjungannya ke Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (7/2) malam.
Putra tunggal Ganjar Pranowo itu mengatakan bahwa pertandingan futsal yang dilaksanakan dengan Komunitas Tuli Deaf Flobamora Fans Club yang digelar di GOR Flobamora Kota Kupang tersebut sangat seru.
"Seru, ini merupakan tanding persahabatan bersama komunitas teman-teman tuli di Kota Kupang," kata Alam Ganjar usai bertanding.
Dalam kesempatan tersebut Alam menggunakan jersey nomor tiga, sesuai dengan nomor urut calon Presiden RI Ganjar Pranowo.
Alam menilai bahwa komunitas atau kaum difabel juga memiliki kemampuan dan keterampilan dalam berbagai hal termasuk dalam bidang olahraga.
Kemampuan itu apabila ditunjang dengan ketersediaan sarana prasarana yang memadai tentu akan membantu kaum difabel di ibu Kota Provinsi NTT itu.
“Jika ada fasilitas di ruang publik yang disediakan oleh pemerintah guna menunjang produktivitas dan kreativitas anak muda khususnya kaum difabel akan sangat membangun,” ujar dia.
Sebelum bermain futsal dengan teman tuli, Alam sebelumnya juga pada pukul 16.40 WITA juga sudah berkunjung ke kafe Kopi SAa yang mempekerjakan kaum difabel tuli yang mampu menjadi barista atau peracik kopi di kafe itu.
Dalam kunjungan ke kafe itu dia menyempatkan waktu berdiskusi dengan difabel tuli dan menilai bahwa penyandang tuli sekarang itu sudah masuk dalam gaya hidup sehingga bukanlah sebuah kekurangan.
"Jadi, kawan, tuli itu bukanlah suatu kekurangan, tetapi merupakan gaya hidup saat ini,” ujar dia.
Tak hanya itu, dia juga memuji konsep kafe yang tak sekadar berorientasi bisnis, tetapi juga memberdayakan kelompok marjinal.
"Bisnis yang memberdayakan masyarakat, khususnya kelompok marjinal seperti penyandang disabilitas, memang bukan konsep baru. Tetapi, apa yang secara konsisten dilakukan pemilik kafe Kopi SAa di tengah ketatnya persaingan usaha yang berorientasi keuntungan adalah hal yang patut dipuji," kata Alam.
Apalagi, ujar dia, banyak penyandang disabilitas yang sebelumnya merupakan pegawai di kafe itu sekarang sudah bisa berdiri di kaki sendiri.
"Pada usia yang masih muda, mereka ini membuktikan diri sebagai anak muda yang bisa berdaya di kaki sendiri," ucap pemuda 22 tahun tersebut.