Jakarta, Gesuri.id - Putra sulung Mahfud MD, Muhammad Ikhwan Zein mengatakan menjadi cawapres merupakan pencapaian tertinggi ayahnya selama berkarir di politik. Untuk itu, Wawan mengaku senang dan bangga ketika ayahnya dideklarasikan sebagai cawapres.
"Kalau saya sendiri seneng ya. Biar bagaimanapun itu kan bentuk pencapaian karir politik, itu ada di puncak paling atas piramida dan kita tahu bahwa posisi presiden dan wakil presiden, selama Indonesia berdiri berapa orang sih, ya nggak sampai 20 orang dari 270 juta masyarakat Indonesia," ucapnya, saat berbincang dengan detikcom di Jakarta, Jumat (27/10/2023).
"Kalau saya sih pasti senang dan bangga. Saya akan support dengan bermacam-macam cara. Salah satunya dengan doa, dengan hal-hal teknis yang saya bisa kerjakan dalam koridor-koridor saya," lanjutnya.
Diketahui, Menko Polhukam Mahfud MD telah diusung PDI Perjuangan sebagai cawapres pendamping Ganjar Pranowo untuk Pemilu 2024. Putra sulung Mahfud, Muhammad Ikhwan Zein mengaku tidak pernah berdiskusi secara spesifik mengenai politik dan capres-cawapres dengan ayahnya.
"Abah tidak pernah ya cerita secara spesifik atau berdiskusi soal itu (cawapres). Soal kaitannya dengan politik atau pekerjaannya dia. Kalau kami bertemu atau komunikasi ya lebih banyak membahas keluarga. Ya, aktivitasnya lagi apa? Sedang sibuk apa atau mengerjakan apa? Keseharian," kata Wawan sapaan akrabnya.
Meski jarang membahas soal politik dengan Mahfud, Wawan mengaku kerap membaca berita terkait situasi politik di Indonesia. Wawan mengatakan Mahfud hanya memberikan beberapa info saat ditanya mengenai situasi politik.
"Ada hal-hal yang di luar pekerjaan. Jadi, ayah itu jarang sekali ngomongin politik ke kami. Tapi, kami pasti juga baca-baca berita. Ya, kadang sekali dua kali nanya. Sekarang gini, sedang situasi apa. Paling Beliau kasih clue sedikit-sedikit, oh gini. Nggak ada diskusi seperti yang Anda contohkan tadi. Misalnya saya mau ini (maju jadi cawapres), nggak ada," ujarnya.
Wawan menyampaikan dirinya tengah menempuh pendidikan doktor di Belanda. Dia datang ke Indonesia sepekan sebelum ayahnya diumumkan sebagai cawapres karena ada keperluan mengambil data untuk pendidikan-nya.
"Diinfokan secara resmi sih tidak (ayah jadi cawapres). Kalau saya pulang kemari bukan dalam rangka ini. Saya sedang sekolah di Belanda. Saya mau ambil data, kebetulan ada konferensi dengan perhimpunan saya selama dua hari ini. Saya datang satu minggu sebelumnya," ucapnya.
Dokter spesialis olahraga ini bercerita dua hari sebelum ayahnya dideklarasikan sebagai cawapres, ibunya meminta untuk berdoa. Dia mengaku tak ada pemberitahuan secara khusus ayahnya akan dijadikan sebagai cawapres.
"Sambil ambil data penelitian, kemudian tiba di rumah, ketika ngobrol-ngobrol H-1 atau H-2 (diumumkan), Ibu bilang 'Nak berdoa saja ya agar yang terbaik dikasih buat Abah'. Nggak ada yang kemudian diberitahu secara khusus, gini-gini nggak ada. Ya, cuman berdoa gitu aja," tuturnya menirukan percakapan.
Mahfud Jadi Cawapres Ganjar
Seperti diketahui, Ketua Umum PDI Perjuanggan Megawati Soekarnoputri mengumumkan bakal cawapres untuk mendampingi bakal capres Ganjar Pranowo. Menko Polhukam Mahfud MD resmi terpilih untuk mendampingi Ganjar pada 2024.
Pengumuman itu disampaikan Megawati secara langsung di DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2023).
Megawati didampingi para ketua umum partai koalisi pro-Ganjar, yakni Plt Ketum PPP Mardiono, Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO). Baik Ganjar maupun Mahfud juga hadir dalam pengumuman ini.
"Maka calon wapres yang dipilih oleh PDI Perjuangan yang akan mendampingi Ganjar Pranowo adalah Bapak Mahfud MD," kata Megawati.