Jakarta, Gesuri.id - Pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) Jawa Tengah nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi), menyambangi pendukungnya dari kalangan anak-anak muda di Almamater Coffee, Solo, Kamis (21/11).
Dalam kesempatan itu, Andika-Hendi juga mengadakan diskusi interaktif yang membahas berbagai hal, mulai dari pemberdayaan anak muda, seni budaya, ekonomi kreatif, hingga kesetaraan gender.
Andika-Hendi tidak sendirian sore itu. Mereka didampingi cawali-cawawali Solo nomor urut 1, Teguh Prakosa dan Bambang ‘Gage’ Nugroho, serta Ketua DPC PDI Perjuangan Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Baca: Ganjar Harap Relawan Andika-Hendi Tidak Patah Semangat!
Dalam kesempatan itu, Andika menyoroti peran penting yang bisa dimainkan anak muda, baik di Solo secara khusus dan Jawa Tengah secara umum. Menurutnya, anak muda memiliki potensi besar untuk bersaing tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional, terutama di bidang teknologi dan startup, sehingga bisa menjadi motor penggerak ekonomi.
Dalam kesempatan itu, Andika menyoroti peran penting yang bisa dimainkan anak muda, baik di Solo secara khusus dan Jawa Tengah secara umum. Menurutnya, anak muda memiliki potensi besar untuk bersaing tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional, terutama di bidang teknologi dan startup, sehingga bisa menjadi motor penggerak ekonomi.
“Sekarang ini lapangan bersaing semakin rata, bahkan dengan perusahaan besar. Banyak startup yang berhasil, bukan hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. Hal ini membuktikan anak muda mampu menciptakan revolusi teknologi yang baru,” kata Andika.
Karena itu, sudah seharusnya, menurut dia, pemerintah memberi dukungan konkret bagi anak muda, misalnya melalui pendanaan menggunakan bank daerah Jateng, yang difokuskan untuk pengembangan UMKM, pelestarian lingkungan, sekaligus pemberdayaan perempuan, anak, dan difabel.
Padahal, lanjut dia, jika seni budaya ini dikelola dengan baik akan menghadirkan potensi ekonomi yang besar.
"Budaya bisa menjadi penggerak ekonomi. Misalnya, restoran atau hotel di Solo bisa mengadakan pertunjukan seni setiap akhir pekan, dengan catatan seni yang ditampilkan dimodifikasi agar menarik dan relevan,” jelasnya.
Dalam kesempatan sama, Hendi menambahkan perihal ekonomi budaya, masalah utama baik di Solo maupun Jateng ialah masalah kemasan. Menurut dia, baik di Solo maupun Jateng tidak kekurangan seniman ataupun budayawan yang mumpuni di kancah nasional dan internasional.
“Kalau mereka tampilnya bagus dan memiliki etika, tentu tidak akan mengganggu. Kami bisa fasilitasi dan bina mereka agar lebih tertata. Seperti yang pernah kami lakukan di Semarang, pengamen diatur bermain di titik tertentu sehingga tetap memberikan hiburan tanpa meresahkan,” jelas Hendi.
Hendi pun berharap nantinya jika Andika-Hendi terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng, bisa memfasilitasi pelatihan-pelatihan, pergelaran, dan sebagainya yang bisa menjadi wadah bagi pengembangan anak muda, seniman, serta budayawan di Jateng.
Diskusi interaktif tersebut juga membuka pertanyaan bagi anak muda yang hadir untuk menyampaikan gagasan atau pun menanyakan gagasan yang dimiliki Cagub-Cawagub Jateng itu.
Salah satu peserta menanyakan terkait dengan kesetaraan gender, tepatnya pekerja perempuan di Jateng yang saat ini menurut penanya masih terdapat pembedaan berbagai hal dengan pekerja laki-laki.
Baca: Ganjar Suntik Semangat Kader Banteng Kabupaten Malang
Menjawab pertanyaan itu, Andika tidak menampik masih terdapat perbedaan secara kuantitatif terkait pekerja di Jateng.
“Perempuan di Jateng yang bekerja porsinya hanya sekitar 28 persen. Termasuk yang sekolah pun, perempuan masih tidak lebih banyak dibanding laki-laki,” kata Andika.
Untuk itu, Andika mengatakan jika nanti menang di Pilgub Jateng 2024, ia akan membuat peraturan yang mendukung kehadiran pekerja perempuan.
“Karena itulah yang bisa dilakukan oleh pemerintah dalam upaya mendorong keterlibatan perempuan dalam kerja, terutama industri padat karya. Selain itu, kami juga akan mengupayakan stimulus bagi perempuan dan anak muda pelatihan dan intensif,” jelasnya.