Jakarta, Gesuri.id - Cagub Jateng sekaligus Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa memperkirakan bahwa Indonesia mencapai puncak bonus demografi tahun 2030-an, di mana sekitar 68,3 persen populasi adalah generasi muda, Millennial dan Gen Z. Menghadapi hal itu maka Gen Z tidak boleh minder.
"Bonus demografi adalah suatu anugerah. Tapi bagi mereka yang nggak punya bonus demografi pun, mereka juga nggak boleh putus asa kan? Kan itu bukan pilihan. Negara yang nggak punya bonus demografi, bayangin saja," Andika.
Menurut Andika, Indonesia adalah negara dengan sumber daya alam yang banyak. Negara yang nggak punya sumber daya alam tentu tidak pilihan. "Karena Nggak ada pilihan, tapi harus survive, apalagi kita. Jadi kalau saya sangat optimis, kita bisa dengan apa yang kita punya, dengan kekurangan yang kita punya pun bisa.
Untuk itulah maka perlu menegakan kedaulatan di negara tercinta. Meskipun alutsista kurang tapi kita harus bisa menegakan kedaulatan. "Dan saya ingin generasi muda kita juga yakin bahwa kita bisa. Kita bisa kok ternyata diperhatikan sama negara-negara besar. Bisa satu level kita sama mereka. Nggak minder kita, gitu lho," katanya.
Andika pun menyoroti bahwa generasi muda Indonesia harus bisa bersaing dengan negara-negara lain. "Yang jelas mereka harus produktif. Yang jelas bagi saya produktif, tapi juga menuju ke peningkatan. Misalnya begini, kita sangat kurang engineer, sangat kurang. Lihatlah negara-negara maju, yang sudah maju ini kan berarti sudah membuktikan, mereka tidak terlalu tergantung kepada yang lain-lain" katanya.
"Karena dari produktivitas engineering-nya sendiri sudah menjadi independen. Tapi kalau kita belum, akhirnya kita selalu tergantung kepada tadi, negara-negara yang misalnya punya kemampuan untuk melakukan sebuah produksi," tambahnya.
Andika mengaku untuk membuat mereka produktif adalah dengan memberikan mereka arahan atau tuntunan. "Nggak bisa semaunya masing-masing, nggak bisa juga. Paling nggak harus ada arahan, supaya mereka ini lho. Semua pilihan itu bagus, sesuai passion-mu masing-masing, bagus," ujarnya
"Tapi kalau kita mau lebih produktif, kita perlu meningkatkan kemampuan produksi kita. Berarti jurusan-jurusan yang sifatnya tadi lebih specialized, bukan yang hanya generalized, itu perlu diperbanyak, bukan hanya engineer maksud saya, tapi tadi kedokteran, kemudian ya yang begitu-begitulah. Tapi yang generalized-generalized ini mungkin lebih dikurangin," ujarnya.