Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengakui nama Ridwan Kamil masuk ke dalam kandidat bacawapres Ganjar.
Baca Ganjar Pranowo Bukanlah Pemimpin Retorika
Andreas menyebut secara elektoral, Ridwan Kamil masuk ke dalam radar partai-partai politik pengusung Ganjar. Namun, PDI Perjuangan mengedepankan etika politik jika ingin menduetkan Ganjar dengan Ridwan Kamil.
Sebab, Ridwan Kamil adalah Waketum Partai Golkar. Terlebih, secara posisi politik Golkar juga telah menyatakan mendukung Prabowo Subianto.
"Kalau dilihat dari aspek elektoral, Ridwan Kamil tentu masuk dalam pantauan radar PDI Perjuangan dan partai-partai pengusung Ganjar Pranowo," kata Andreas saat dihubungi, Senin (11/9/23).
Andreas menyampaikan elektabilitas Ridwan Kamil selalu menempati peringkat teratas sebagai cawapres 2024. Menurutnya, realitas tersebut menunjukkan tingginya apresiasi masyarakat terhadap mantan orang nomor satu di Jawa Barat tersebut.
Selain itu, Ridwan Kamil juga sosok yang merepresentasikan daerah Jawa Barat dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia.
"Ridwan Kamil juga bisa menjadi figur representasi Golkar sebagai salah satu partai besar di Indonesia," ujarnya.
Kendati demikian, Andreas memastikan PDI Perjuangan dan partai pengusung Ganjar akan mengedepankan komunikasi politik yang beretika apabila ingin meminang Ridwan Kamil sebagai bacawapres.
"Karena itu, ruang gerak proses politik dan dinamika tentu akan bergerak pada tataran dialog dan komunikasi antara ketua umum dan pimpinan partai untuk menemukan solusi terbaik untuk menetapkan capres/cawapres," tuturnya.
Dikatakan Andreas, PDI Perjuangan bersama partai mitra kerja politik juga melihat aspek value (nilai) dalam menentukan figur bacawapres pendamping Ganjar. Sebab, sosok cawapres harus bisa menyatu dengan capres apabila terpilih dan bersama-sama menjalankan roda pemerintahan.
Baca Ini Makanan Sederhana Favorit Ganjar yang Bikin Bahagia
"Itu karena bukan hanya soal menang-kalah, tetapi setelah menang capres dan cawapres harus merupakan figur-figur yang menyatu dalam visi kebangsaan dan kenegaraan serta saling melengkapi dari aspek teknokratis sehingga dengan demikian platform politik pemerintahan melanjutkan dan mempercepat legacy atau warisan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin bisa terwujud," pungkasnya.