Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema, S.IP, M.Si merasa kagum, bangga, dan mengapresiasi kerja-kerja merakyat dan pro rakyat Ganjar Pranowo ketika memimpin Provinsi Jawa Tengah.
Diketahui, Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo mengakhiri jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng) dua periode pada hari ini, Selasa (5/9/2023).
Baca Puan Temui Jokowi Usai Bertemu Gibran, Ada Apa?
Menurut legislator Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan yang akrab dipanggil Ansy Lema tersebut, berakhirnya jabatan di Jateng adalah pertanda kesiapan Ganjar untuk menapaki tangga lebih tinggi yakni menjadi pemimpin bangsa.
"Setelah 10 tahun memimpin Jawa Tengah, Ganjar siap mengemban amanat baru dan mandat rakyat yang lebih besar untuk bangsa. Ganjar siap melanjutkan estafet kepemimpinan nasional dari Presiden Joko Widodo (Jokowi)," ujar Ansy Lema di Jakarta, Selasa (5/9/2023).
Terima Kasih Ganjar
Ansy merasa bangga akan spontanitas dan ketulusan masyarakat Jawa Tengah mengucapkan terima kasih dengan mendatangi rumah, mencegat dalam perjalanan, atau dalam silaturahmi perpisahan Ganjar. Hal ini pertanda kuat apresiasi masyarakat atas kinerja Ganjar Pranowo dan Taj Yasin memimpin Jawa Tengah.
"Ketika memimpin masyarakat, Ganjar tidak menciptakan jarak dengan masyarakat. Ia justru melebur, membaur dan menembus sekat-sekat perbedaan di masyarakat. Kehadirannya yang merakyat mengakibatkan masyarakat terikat secara emosional dengan Ganjar. Itulah sebabnya masyarakat Jateng merasa sangat kehilangan figur pemimpin merakyat dan mempersatukan seperti Ganjar," lanjutnya.
Tidak hanya merakyat, Ganjar adalah pemimpin pro-rakyat yang hadir memberikan solusi dan gagasan pro-rakyat yang berpihak kepada rakyat, terutama kepada wong cilik. Dalam 3 tahun terakhir sejak tahun 2020, Ganjar selalu berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin dari tahun ke tahun. Bahkan, Jateng berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin terbanyak secara nasional periode September 2021 hingga Maret 2022. Selama kurun waktu tersebut, Jateng berhasil menekan angka kemiskinan sebanyak 102.570 orang.
"Keberhasilan Ganjar menekan jumlah penduduk miskin tidak lepas dari sejumlah kerja solutifnya dalam mengintervensi program dan kebijakan pro-rakyat, seperti Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Tuku Lemah Oleh Omah atau beli tanah dapat rumah dan sejumlah upaya jambanisasi, listrik hingga air," terang Ansy.
Selama memimpin, Ganjar juga berhasil membangun perubahan mindset birokrasi yang berintegritas, profesional dan melayani. Keberhasilan tersebut diganjar penghargaan. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional memberikan penghargaan kepada Jateng sebagai Provinsi Terbaik Pertama dalam Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2023.
Siap Lanjutkan Estafet kepemimpinan Presiden Jokowi
Ansy mengaku kagum dan terinspirasi dengan Ganjar karena mampu menjalankan tugas sebagai gubernur sambil tetap menjadi sosok ayah dan suami yang baik bagi keluarganya, Alam dan Ibu Atiqoh. Hal ini terbukti dari dukungan penuh yang diberikan Alam dan ibu Atiqoh.
"Ibu Atiqoh dan Mas Alam telah mendukung Ganjar menjalankan roda pemerintahan di Jawa Tengah. Sebagai keluarga mereka pasti sudah memberikan semangat dan berpengalaman mendukung Ganjar ketika mendapat mandat rakyat untuk memimpin Indonesia. Kita berkaca pada Ibu Iriana Jokowi, Gibran, Kaesang dan Kahiyang Ayu ketika mendampingi Jokowi memimpin negeri ini," paparnya.
Ansy meyakini dengan bekal pengalaman dan kesigapan selama memimpin Jateng, Ganjar sangat mampu dan cocok untuk memimpin bangsa sesuai dengan apa yang dibayangkan dan diharapkan oleh Jokowi. Ganjar dan Jokowi memiliki karakter pemimpin merakyat, pro rakyat dan mengayomi dalam rumah besar kebhinekaan.
"Maka, Ganjar adalah sosok yang paling siap meneruskan tongkat estafet kepemimpinan Presiden Jokowi untuk membawa Indonesia menjadi negara maju. Dari Jateng Ganjar siap lepas landas ke Jakarta untuk memimpin Indonesia," imbuh mantan aktivis 98 ini.
Terus Solid Bergerak
Menurut Ansy, PDI Perjuangan akan terus solid bergerak menuju kontestasi Pemilu 2024. Dengan semangat gotong royong di antara partai pendukung, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Perindo, PDI Perjuangan akan mengawal kerja sama politik yang berdasarkan pada persaudaraan, demokrasi, dan berorientasi kepentingan bangsa. Bukan pada orientasi kekuasaan semata.
“Untuk bergerak membangun kerja sama politik yang solid, PDI Perjuangan membangun fondasi kokoh yang diletakkan di atas prinsip etika politik, saling hormat-menghormati, berorientasi pada kepentingan bangsa dengan semangat melanjutkan pembangunan estafet kepemimpinan Presiden Jokowi,” terang Ansy.
Baca Pekik Merdeka Megawati di Depan Para Ketum Parpol Pengusung Ganjar Pranowo
Dalam konteks ini, PDI Perjuangan terus menjalin komunikasi dan membuka diri dengan partai-partai politik dan berbagai elemen masyarakat untuk bisa mendapatkan perspektif yang luas dan tepat. Karena hanya dengan keterbukaan, Indonesia bisa terus menjadi negara yang bhineka dan berdaulat.
“Kita berorientasi pada politik harapan (politics of hope) agar kontestasi politik Pilpres dan Pileg menampilkan sepenuhnya partisipasi kedaulatan rakyat untuk memilih pemimpin pasca Jokowi dan itu ada dalam diri Ganjar Pranowo,” tutupnya.
kurator Fransiska Silolongan