Jakarta, Gesuri.id - Calon Gubernur NTT nomor urut 1 Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema mengunjungi Desa Bhera Kecamatan Mego di Kabupaten Sikka, Kamis (14/11). Ini adalah kampung masa kecil seorang tokoh besar bangsa asal NTT, Franciscus Xaverius Seda atau yang lebih dikenal dengan nama Frans Seda.
Frans Seda adalah seorang politikus, menteri, tokoh gereja, dan tokoh pendidikan hebat dari Suku Lio asal Lekebai Kabupaten Sikka. Politisi 3 Zaman itu pe
Pada masa Presiden rnah menduduki berbagai jabatan politik pada era Orde Lama, Orde Baru, hingga Masa Reformasi.Soekarno, Frans Seda ditunjuk menjadi Menteri Perkebunan Periode 1964-1966. Setelah itu menjabat sebagai Menteri Pertanian tahun 1966. Pada masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, Frans Seda memegang jabatan Menteri Keuangan pada tahun 1966 hingga 1968. Tidak hanya itu, Frans Seda juga memegang posisi sebagai Menteri Perhubungan pada tahun 1968-1973.
Dalam kunjungan tersebut, Ansy Lema mengungkapkan rasa kagum dan kebanggaannya terhadap sosok Frans Seda yang sukses mengharumkan nama Tanah Flobamora di kancah nasional. Ansy Lema berharap nilai-nilai kehidupan seorang Frans Seda dapat menjadi inspirasi baginya dan generasi-generasi selanjutnya.
“Kiprah dan legasi Opa Frans Seda menjadi inspirasi dan motivasi banyak orang. Opa Frans Seda adalah kebanggaan kita orang NTT. Kita berharap bahwa nilai, spiritualitas, keteladanan beliau menjadi inspirasi kehidupan dan pelayanan saya terutama sebagai anak muda, generasi yang lahir, tumbuh dan berkembang setelah Opa Frans Seda,” ungkap Ansy Lema.
Politisi PDI Perjuangan itu mengungkapkan bahwa dirinya adalah salah satu penggemar tulisan-tulisan Frans Seda dan telah membaca cukup banyak buku karya Frans Seda. Menurut dia, Frans Seda adalah seseorang yang memiliki banyak keahlian sehingga tidak hanya dikenal sebagai mantan menteri, tetapi juga sebagai seorang negarawan, pejuang, cendekiawan, teknokrat, politisi bahkan sebagai tokoh gereja, dan juga sebagai seorang yang memegang teguh nilai-nilai luhur adat-istiadat budaya Lio.
Frans Seda adalah pendiri dan perintis Yayasan Atma Jaya dan Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya. Frans Seda yang menginisiasi penerbangan dan pelayaran perintis ke berbagai daerah di wilayah timur Indonesia ini tercatat sebagai rektor pertama Unika Atmajaya.
Sebagai putra yang sama-sama berasal dari Suku Lio, Ansy Lema menyebut Frans Seda adalah tokoh bangsa yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai seperti Pro Ecclesia Et Patria (Demi Negara dan Gereja) dan Salus Populi Suprema Lex (Kesejahteraan Rakyat adalah Hukum Tertinggi). Menurut Ansy Lema, Frans Seda adalah tokoh yang selalu mengamalkan nilai-nilai tersebut dengan selalu hadir untuk gereja, negara, dan masyarakat.
“Saya adalah orang yang suka membaca bukunya Opa Frans Seda, membaca tulisan-tulisannya, mendengar pidato dan wawancaranya, dan bagi saya beliau orang hebat. Kalau bicara Pro Ecclesia Et Patria, kalau bicara Salus Populi Suprema Lex, kita ingat Opa Frans Seda. Itulah beliau,” pungkas Ansy Lema.
Sumber: suarasikka.com