Jakarta, Gesuri.id - Calon Gubernur NTT Yohanis Fransiskus Lema memiliki konsep jitu untuk menjawabi persoalan nelayan, tani, dan ternak di daerah itu. Ansy Lema bersama Jane Natalia Suryanto menggagas 2 program unggulan yaitu NTT Maju dan NTT Terkoneksi.
Kecamatan Sulamu letaknya kurang lebih 50 kilometer dari Kota Kupang. Daerah ini terkenal dengan potensi kekayaan laut yang melimpah, mulai dari rumput laut, perikanan, dan tambak garam. Tidak heran jika sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai nelayan.
BaCa: Ganjar Pranowo Beri Wejangan ke Pasangan Andika dan Hendi
“Sulamu sebetulnya adalah penyangga kehidupan masyarakat Kota Kupang. Nelayan tani ternak semuanya ada di sini. Terutama di sektor kelautan seperti garam dan rumput laut. Kekayaan alam ini harus mendapat perhatian agar bisa menjadi penyangga ekonomi masyarakat NTT,” ungkap Ansy Lema.
Sulamu terkenal dengan rumput laut dan garam. Misalnya di Desa Bipolo, terkenal sebagai daerah penghasil garam. Bahkan, potensi area tambak garam di Kabupaten Kupang dinilai mampu memenuhi kebutuhan garam nasional. Ironi sekali, karena negara ini justeru masih mengimpor garam.
“NTT adalah wilayah kepulauan yang memiliki potensi laut yang luas. Air laut dengan kadar garam tinggi dan panas yang lama berpotensi menjadi daerah produksi garam industri,” terang mantan anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan itu.
BaCa: Ganjar Pranowo Yakin Andika-Hendi Akan Menang di Pilgub Jateng
Persoalannya, sarana prasarana penunjang di sektor perikanan masih membutuhkan perhatian serius. Nelayan setempat hanya mampu menggunakan sarana prasarana seadanya. Akibatnya, hasil tangkapan belum maksimal.
Demikian juga dengan tambak garam dan rumput laut, masih menuai persoalan harga yang terlampau murah. Hingga kini belum ada intervensi yang mengatasi masalah klasik ini.
Persoalan-persoalan ini diperburuk dengan ketersediaan infrastruktur jalan. Belum ada intervensi kebijakan anggaran yang setidaknya bisa membuat mudah akses transportasi dari dan ke Sulamu.
