Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Maruarar Sirait mengaku Jokowi pasti tidak akan memberi kejutan saat menentukan cawapresnya untuk pilpres 2019 nanti. Yang dimaksud bukan kejutan yakni cawapresnya memiliki kualitas, integritas dan rekam jejak yang jelas. Persis seperti nilai-nilai yang selama ini Jokowi tunjukan sebagai sosok Presiden.
"Jadi tidak ada kejutan karena orang yang mengejutkan itu orang yang tidak kompeten, tidak memiliki integritas, dan jejak rekamnya tidak jelas. Jokowi pasti memilih cawapres yang tidak mengejutkan, yang memiliki kualitas, integritas, dan jejak rekamnya jelas. Pemimpin harus punya jejak rekam yang jelas, harus menginspirasi, dan jadi contoh yang baik, itu seperti yang dicontohkan Jokowi," kata Ara sapaan Maruarar Sirait, Senin (16/7).
Kemudian kata Ara, cawapres Jokowi pasti harus pekerja keras, yang ingin menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menegaskan Bhinneka Tunggal Ika dan memiliki semangat ber-Pancasila. Bukan sebaliknya, yang selalu memakai politik identitas dan menggunakan SARA.
“Jangan politik identitas dijadikan instrumen untuk menghantam pasangan lain, berpolitik tanpa SARA," kata anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan itu.
Berikutnya menegakkan ekonomi berkeadilan, pertumbuhan, dan pemerataan ekonomi. Juga memastikan harga sembako terjangkau untuk masyarakat.
"Penegakan hukum supaya indeks kepercayaan publik naik, hukum tidak hanya tajam ke bawah, tapi juga ke atas. Keempatnya, isu keamanan. Jadi cawapres nantinya bisa menempatkan diri jadi orang kedua itu juga perlu jadi perhatian," imbuhnya.
Terkait nama cawapres, Ara menjawab dengan diplomatis.
"Pemimpin itu harus bisa memberikan semangat, memberikan inspirasi, memberikan contoh, dan mengayomi. Pemimpin itu harus memberikan optimisme dan harapan, jejak rekam harus jelas. Dan Jokowi mengatakan bisa dari mana saja, TNI, Polri, profesional, parpol, yang penting bukan dari mananya, tapi yang penting rekam jejaknya," jawab Ketua TMP sayap partai PDI Perjuangan diplomatis.