Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Aria Bima, mengaku partainya tak ambil pusing menanggapi mantan Presiden Joko Widodo yang dikabarkan akan menjadi juru kampanye di Pilkada 2024.
Menurut Aria, saat ini Jokowi adalah warga biasa yang tidak punya instrumen kekuasaan yang dapat dikerahkan.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
"Dia kan warga biasa sudah, it's ok saja, kalau itu, ya, haknya Pak Jokowi," kata Aria.
Aria mengatakan kalaupun Jokowi akan terlibat menjadi juru kampanye secara terbuka, yang perlu diawasi adalah netralitas para aparatur sipil negara. Sebab, ujar Aria, sebagai presiden yang baru saja lengser, Jokowi masih memiliki keterikatan dengan pejabat yang ditunjuk semasa dia memimpin.
"Yang harus ditegaskan adalah dia tidak punya kekuasaan untuk dikerahkan, tapi yang kita sorot adalah netralitas pejabat, para Plt kepala daerah dan aparat penegak hukum," kata Aria.
Aria enggan menjelaskan secara tegas bagaimana sikap PDIP menghadapi rencana Jokowi sebagai juru kampanye. Dia hanya mengatakan sejauh ini proses politik di Pilkada yang diikuti PDI Perjuangan berjalan lancar. "Kami biasa saja, itu haknya Pak Jokowi kok," ujarnya.
Baca: Ganjar Pranowo: Dari Pengacara hingga Gubernur
Isu Jokowi akan terjun sebagai juru kampanye di Pilkada mencuat setelah dia menerima sejumlah kepala daerah di kediamannya di Solo pada Ahad malam, 20 Oktober 2024. Saat itu Jokowi yang belum genap sehari meninggalkan Jakarta, disambangi para simpatisannya dan juga sejumlah calon kepala daerah.
"Ya tadi (menemui calon-calon kepala daerah). Kan ngumpul di sini. Saya ajak masuk barang 5 menit-5 menit. Tidak ada arahan," ujar Jokowi kepada wartawan.
Jokowi mengatakan para calon kepala daerah itu mengajaknya untuk ikut berkampanye. "Semuanya," katanya. Namun dia mengatakan hanya ingin tidur dalam sehari-dua hari ini. "Saya mau tidur," ucap dia.