Jakarta, Gesuri.id - Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti menegaskan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD akan menaruh perhatian khusus terhadap sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Menurut istri Ganjar Pranowo ini, perlu ada adanya pendamping terhadap para pelaku UMKM agar bisa mengembangkan bisnisnya.
Atikoh menyebut, pendampingan terhadap pelaku UMKM oleh pemerintah daerah selama ini sudah berjalan, tapi usaha itu belum membuahkan hasil yang siginifikan.
Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo
Oleh sebab itu, perlu ada yang ditingkatkan pemerintah pusat, khususnya ketika Ganjar-Mahfud menang di Pilpres 2024.
“Ya, selama ini tentu sudah banyak sekali sama pemerintah daerah juga, tetapi perlu juga di-improve terkait hal-hal seperti itu, sehingga benar-benar ada sinergitas mulai dari kabupaten, kota, provinsi, maupun pusat,” kata Atikoh, usai menyapa warga di Kota Batu, Sabtu (27/1)
Atikoh menjelaskan, pasangan Ganjar-Mahfud nantinya akan membantu menerbitkan legalitas bagi usaha pelaku UMKM dengan mudah.
“Terkait legalitas ini kan ada beberapa Surat Izin Berusaha (SIB), itu bisa dilakukan pendampingan. Pendampingan mulai dari proses itu mereka (membuat perizinan), kita akan memetakan juga ini apakah bisnisnya baru mulai, atau sudah mulai tapi mau naik kelas, karena pola pendampingannya pasti berbeda, atau mereka itu mau ekspor,” jelas dia.
Menurutnya, terdapat permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha UMKM, sehingga pola pendampingan yang dilakukan masing-masing akan berbeda.
Baca: 3 Bandara Dibangun di Era Ganjar
“Kalau yang baru mulai berusaha tentu SIB-nya didampingi, tetapi kalau untuk yang skala ekspor itu legalitasnya. Kalau untuk makanan misalnya sertifikat halal, kalau untuk kerajinan itu pendampingan terkait juga nanti agar mereka itu benar-benar dari sisi dokumen itu bisa dilakukan juga pendampingan oleh pemerintah,” ujarnya.
Kata Atikoh, pola pendampingan berdasarkan wilayah dan ragam produk yang akan dipasarkan hingga bisa go international juga punya perbedaan, termasuk produk hasil usaha ekonomi kreatif.
“Tentu UMKM yang berkaitan dengan sektor ekonomi kreatif itu harus kita support, kemudian pendampingan juga terkait masalah mereka mau ekspor, karena ternyata potensinya luar biasa,” ujar Atikoh.