Ikuti Kami

Bahayakah Psikopat Jadi Caleg? Ini Kata Psikolog Tia Rahmania

Tia: Seorang psikopat yang masuk ranah publik, berkaitan dengan orang banyak, ya tentu itu bisa sangat bahaya sekali.

Bahayakah Psikopat Jadi Caleg? Ini Kata Psikolog Tia Rahmania
Psikolog yang juga pemerhati perempuan dan anak, Tia Rahmania hadir sebagai narasumber dalam talkshow yang diadakan Banten Podcast, Jumat (16/6). 

Serang, Gesuri.id - Psikolog yang juga pemerhati perempuan dan anak, Tia Rahmania menyoroti berita yang viral sepekan terakhir mengenai banyaknya calon legislatif (Caleg) yang terindikasi psikopat.

Baca: Puan Tegaskan Pertemuannya dengan AHY Bukan Pura-Pura

Hadir sebagai narasumber dalam talkshow yang diadakan Banten Podcast, Tia menilai bahwa caleg yang memiliki  Antisocial Personality Disorder (ASPD) atau yang dikenal masyarakat sebagai psikopat, bisa sangat bahaya bagi banyak orang.

“Seorang psikopat yang kemudian masuk ranah publik, berkaitan dengan orang banyak, ya tentu itu bisa sangat bahaya sekali, kalau tidak diimbangi dengan lingkungan yang menjaganya, seperti konsistensi pada hukum, aturan yang ditegakkan, lalu pimpinan yang tidak berani mengambil tindakan-tindakan yang tepat sesuai hukum,” ucap Tia, pada Jumat (16/6). 

Ketika ditanya mengenai dampak yang terjadi jika psikopat menjadi wakil rakyat. Tia menjelaskan, bahwa hal tersebut akan terlihat dari keputusan-keputusan yang dibuat dan cenderung mengedepankan kepentingan pribadi.

“Ketika psikopat masuk dalam ranah publik dan memegang kebijakan publik yang kemudian akan berhubungan dengan nasib banyak orang, ada kemungkinan keputusan-keputusan yang diambil juga keputusan yang hanya mementingkan dirinya sendiri, inikan yang kita khawatirkan,” kata Tia.

Sementara itu, Tia juga menjelaskan ciri-ciri seseorang dengan gangguan kepribadian antisosial atau psikopat. Pertama, orang yang memiliki tindakan impulsif. 

“Orang yang memiliki gangguan kepribadian antisosial atau psikopat memiliki tindakan yang impulsif, yakni bertindak tanpa memikirkan Langkah kedepan,” jelasnya. 

Kedua, orang yang menghindari kesesuaian norma yang ada di masyarakat.

Baca; Pancasila Cup 2023 di Kuningan, M Nurdin Sumbang Bola Volley dan Jaring Net

Ketiga, mengabaikan keamanan orang lain. Terakhir, tidak bertanggung jawab.

Lebih lanjut, Tia juga menegaskan bahwa orang yang terindikasi psikopat harus didiagnosis dengan sangat hati-hati. Dikarenakan label ‘psikopat’ cenderung menakutkan untuk dirinya maupun orang lain yang mengetahuinya.

Quote